Operasional kapal dilakukan oleh perusahaan joint venture antara PT Trans Lampung Utama (BUMD milik Pemprov Lampung) dan PT Damai Lautan Nusantara.
“Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat konektivitas nasional sekaligus meningkatkan peran daerah dalam pengelolaan transportasi publik dan logistik,” kata Gubernur Mirza.
Gubernur yakin pengoperasian kapal ini dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan memperkuat APBD Lampung melalui sektor transportasi laut yang lebih mandiri dan terintegrasi.
Gubernur juga meminta dukungan penuh dari Kementerian Perhubungan agar kapal tersebut dapat segera beroperasi bersama kapal-kapal penyeberangan milik PT ASDP Indonesia Ferry.
Spefikasi KM Dalom Berjaya
Kapal berkecepatan 17 knot ini memiliki ukuran terbesar kedua setelah Portlink III, yakni 115 meter x 21 meter dan saat ini sudah standby di Pelabuhan Merak, Banten.
Menhub Dudy Purwagandhi menyambut baik inisiatif Pemprov Lampung menghadirkan kapal penyeberangan milik daerah.
Menhub memastikan Kemenhub siap mendukung percepatan operasional kapal tersebut.