RADARTVNEWS.COM – Pernahkah terlintas di benak mengapa banyak orang secara tidak sengaja menyebut warna hijau sebagai biru atau sebaliknya? Fenomena ini ternyata tidak hanya soal ketidaksamaan penglihatan tapi menyimpan berbagai alasan menarik yang berasal dari sisi ilmu pengetahuan dan budaya.
Secara medis, mata manusia mengenal warna melalui reseptor khusus yang sensitif terhadap merah, hijau, dan biru. Namun spektrum warna hijau dan biru berada pada posisi yang berdekatan, sehingga pengenalan keduanya kadang menjadi kabur. Kondisi pencahayaan, kebiasaan visual, dan kemampuan sensitivitas mata turut memengaruhi persepsi warna ini. Namun, aspek budaya dan bahasa mengambil peran yang cukup besar dalam fenomena ini. Di beberapa daerah di Indonesia seperti Madura, istilah warna hijau tidak terpisah secara jelas tapi masuk ke dalam kata "biruh" yang secara lokal diartikan warna daun atau yang seragam dengan biru. Dengan kata lain, masyarakat Madura sejak kecil sudah belajar memandang warna hijau dan biru sebagai satu kesatuan arti. Hal ini bukan soal gangguan penglihatan, tetapi perbedaan budaya dan linguistik yang menimbulkan cara penyebutan warna yang berbeda. Fenomena ini bukan unik di Indonesia. Di sejumlah bagian Asia Timur, pembedaan istilah warna hijau dan biru juga tidak selalu jelas pada bahasa sehari-hari. Contoh lainnya adalah bahasa Arab yang memiliki kosakata warna yang bisa mencakup variasi hijau dan biru tergantung konteks. BACA JUGA:Tiga Warna Simbol Perjuangan Rakyat Indonesia: Resistance Blue, Brave Pink, dan Hero Green Selain budaya dan bahasa, cara otak manusia memproses warna juga mempengaruhi persepsi ini. Lingkungan sekitar, pengalaman visual, dan latar belakang pendidikan turut menentukan seseorang merasakan dan melabel warna. Dengan pemahaman ini, masyarakat diharapkan tidak mudah menghakimi kesalahan menyebut warna sebagai gangguan, melainkan memahami bahwa hal tersebut merupakan keragaman cara pandang dan budaya yang memperkaya kehidupan sosial. Pemahaman akan perbedaan persepsi warna ini juga mendorong komunikasi yang lebih lembut dan saling menghargai dalam interaksi sosial sehari-hari. BACA JUGA:Benarkah 90% Penyakit Berasal dari Pikiran? Begini Fakta dan KontroversinyaMengapa Sering Terbalik Menyebut Warna Hijau dan Biru? Simak Fakta Uniknya!
Senin 08-09-2025,21:42 WIB
Reporter : MG - Adelia Cindy
Editor : Jefri Ardi
Kategori :
Terkait
Rabu 10-12-2025,21:51 WIB
Ilusi Mandela Efek Ketika Ingatan Kolektif Ternyata Salah
Rabu 10-12-2025,21:36 WIB
Kebiasaan Pagi di Italia Warga Hanya Minum Kopi dan Makan Manis untuk Memulai Hari
Rabu 10-12-2025,21:31 WIB
Tradisi Unik di Belanda Warga Merayakan Ulang Tahun dengan “Birthday Circle” yang Bikin Tamu Canggung
Selasa 09-12-2025,19:20 WIB
Tradisi Unik di Finlandia Warga Rela Berendam di Es demi Kesehatan Mental
Senin 01-12-2025,19:51 WIB
Fakta Unik Tertawa 10 Menit Bisa Membakar Kalori Setara Jalan Kaki 15 Menit
Terpopuler
Rabu 10-12-2025,11:38 WIB
Korban Bencana di Agam Bertambah Jadi 188 Orang, 72 Masih Dicari
Rabu 10-12-2025,11:07 WIB
BMKG Ternate Ingatkan Cuaca Ekstrem, Warga Maluku Utara Diminta Lebih Waspada
Rabu 10-12-2025,16:12 WIB
Tiga Alumni Unila Jadi Korban Kebakaran Kantor Terra Drone Kemayoran yang Tewaskan 20 Orang
Rabu 10-12-2025,10:32 WIB
Cuaca Ekstrem Menguat Jelang Nataru, La Nina Picu Hujan Lebat di Banyak Daerah
Rabu 10-12-2025,11:04 WIB
BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat di Banyak Wilayah, Warga Diminta Tetap Waspada
Terkini
Rabu 10-12-2025,21:56 WIB
Beluga di Akuarium Tiongkok Semburkan Air ke Pria yang Merokok, Ternyata Bagian dari Rekaman Edukasi
Rabu 10-12-2025,21:51 WIB
Suasana Natal Pulih Perlahan di Bethlehem Setelah Konflik Berkepanjangan
Rabu 10-12-2025,21:51 WIB
Ilusi Mandela Efek Ketika Ingatan Kolektif Ternyata Salah
Rabu 10-12-2025,21:47 WIB
Paramount Skydance Tawarkan Rp 1.810 Triliun untuk Akuisisi Warner Bros, Salip Penawaran Netflix
Rabu 10-12-2025,21:42 WIB