Kenapa Kita Tidak Boleh Menjadi Pendaki FOMO

Jumat 22-08-2025,00:53 WIB
Reporter : MG - 18 Rayhan
Editor : Jefri Ardi

RADARTVNEWS.COM - Naik gunung itu memang seru. Pemandangan yang indah, udara yang segar, dan suasana yang jauh dari hiruk-pikuk kota jadi daya tarik utama. Tapi di balik semua itu, mendaki gunung bukan cuma soal ikut-ikutan atau cari foto buat media sosial. Sayangnya, tren naik gunung yang makin populer bikin muncul istilah pendaki FOMO—alias pendaki yang naik gunung hanya karena takut ketinggalan tren atau pengen eksis.

Nah, kenapa sih sebenarnya kita nggak boleh jadi pendaki FOMO? Yuk, kita bahas pelan-pelan.

1. Mendaki Butuh Persiapan, Bukan Modal Nekat

Gunung bukan tempat wisata biasa. Dibutuhkan fisik yang cukup kuat, perlengkapan yang memadai, dan pengetahuan dasar tentang jalur dan keselamatan. Pendaki FOMO seringkali naik gunung tanpa persiapan yang matang, hanya karena "semua teman udah pernah ke sana" atau "lagi viral di TikTok."

Padahal, kurangnya persiapan bisa berakibat fatal—mulai dari cedera ringan, tersesat, hingga kasus yang lebih serius seperti hipotermia atau kehabisan logistik.

BACA JUGA:Makin Tinggi Makin Dingin: Hubungan MDPL dengan Suhu Gunung

2. Tidak Semua Gunung Cocok untuk Pemula

Beberapa gunung punya jalur yang ekstrem dan hanya cocok untuk pendaki berpengalaman. Tapi karena pengaruh media sosial, banyak pendaki FOMO yang asal coba-coba tanpa tahu tingkat kesulitannya. Akibatnya, bukan hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga bisa merepotkan tim atau bahkan petugas evakuasi.

3. Gunung Bukan Tempat Uji Gaya

Nggak salah sih kalau mau ambil foto bagus atau pakai outfit kece, tapi jangan sampai itu jadi tujuan utama. Pendaki FOMO seringkali lebih fokus cari spot foto atau bikin konten, ketimbang menjaga keselamatan dan menghormati alam. Misalnya, buka tenda di tempat terlarang, buang sampah sembarangan, atau bahkan merusak jalur pendakian demi foto estetik.

4. Alam Perlu Dihargai, Bukan Dieksploitasi

Mendaki gunung itu juga soal belajar menghargai alam. Pendaki yang baik tahu caranya menjaga lingkungan, membawa turun sampah sendiri, tidak merusak vegetasi, dan menghormati adat atau aturan lokal. Pendaki FOMO, karena fokusnya hanya ikut tren, sering lupa soal etika ini.

5. Risiko Nggak Bisa Ditawar

Di gunung, kesalahan kecil bisa jadi masalah besar. Misalnya salah jalan karena malas baca peta, kurang minum karena pengen buru-buru sampai puncak, atau bawa perlengkapan asal-asalan. Semua ini bisa berakibat buruk. Pendaki FOMO yang cuma ikut-ikutan biasanya kurang siap secara mental dan fisik menghadapi kondisi tak terduga di alam terbuka.

BACA JUGA:5 Gunung Paling Populer untuk Pendaki Pemula di Indonesia

Kategori :