4. Perubahan emosional dan perilaku
Penderita menjadi mudah tersinggung, cemas, bahkan menunjukkan perilaku agresif tanpa sebab jelas. Mereka juga kesulitan tidur dan berkonsentrasi. Dalam beberapa kasus, muncul kondisi yang disebut alexithymia, yaitu ketidakmampuan mengenali dan mengungkapkan perasaan sendiri.
BACA JUGA:Ketika Cemas Menjadi Beban: Memahami Anxiety di Kalangan Anak Muda
Pengobatan PTSD
Tujuan utama pengobatan PTSD adalah untuk mengurangi respons emosional yang berlebihan dan membantu penderita belajar mengontrol diri saat mengingat pengalaman traumatis. Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan, di antaranya:
Psikoterapi
Psikoterapi merupakan metode pertama yang biasanya dianjurkan dalam menangani PTSD. Apabila gejala yang muncul cukup berat, dokter dapat mengombinasikannya dengan pemberian obat. Psikoterapi bisa dilakukan secara personal maupun dalam kelompok dengan pasien PTSD lainnya. Beberapa jenis terapi yang kerap digunakan meliputi:
1. Terapi kognitif perilaku (CBT): Bertujuan membantu pasien mengenali dan mengubah pola pikir negatif menjadi lebih sehat dan positif.
2. Terapi eksposur: Membantu pasien menghadapi situasi atau ingatan yang berkaitan dengan trauma secara bertahap agar tidak lagi memicu ketakutan berlebih.
3. EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing): Mengarahkan fokus pasien pada gerakan atau suara tertentu saat mereka mengingat kembali peristiwa traumatis.
Dampak PTSD
Gangguan PTSD dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang, baik dalam hubungan keluarga, pergaulan, maupun pekerjaan. Bila tidak ditangani dengan baik, kondisi ini berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan mental lainnya, seperti:
1. Depresi berat
2. Masalah makan
3. Gangguan kecemasan lainnya
4. Ketergantungan terhadap alkohol