Iran Balas Serangan Israel, Tolak Lanjutkan Dialog Nuklir dengan Amerika Serikat

Senin 16-06-2025,11:20 WIB
Reporter : Seftia Zeudiswara S.
Editor : Jefri Ardi

RADARTVNEWS.COM - Menyusul serangan mendadak Israel ke Teheran beberapa waktu lalu, Iran meluncurkan rudal balasan ke wilayah Israel pada Sabtu malam, 14 Juni 2025.

Sebelumnya, Israel menyatakan telah menghancurkan fasilitas nuklir Iran yang tengah berkembang, meskipun serangan tersebut juga menewaskan sejumlah warga sipil, termasuk anak-anak dan balita.

Imbas dari serangan itu, pertemuan yang dijadwalkan antara Iran dan Amerika Serikat untuk membahas program nuklir pada Minggu (15/6/2025) dibatalkan.

Serangan rudal yang dilancarkan Iran merupakan yang kedua kalinya, sementara militer Israel terus melanjutkan operasi militer mereka.

“Teheran terbakar,” tulis Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, di media sosial. Di saat yang sama, televisi nasional Iran melaporkan ledakan terjadi di bagian timur dan barat ibu kota.

Militer Israel dan televisi pemerintah Iran sama-sama mengonfirmasi bahwa Iran kembali melepaskan serangan rudal menjelang tengah malam. Menanggapi situasi tersebut, kabinet keamanan Israel segera mengadakan pertemuan darurat untuk membahas langkah selanjutnya.

Dalam pernyataan resminya, Garda Revolusi Iran menjelaskan bahwa rudal yang ditembakkan diarahkan ke fasilitas produksi bahan bakar jet tempur milik Israel. Mereka juga menegaskan akan terus melanjutkan serangan selama aksi militer Israel tidak dihentikan.

Di sisi lain, layanan darurat Israel, Magen David Adom, melaporkan bahwa seorang perempuan tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka setelah sebuah rumah dua lantai di wilayah utara menjadi sasaran serangan rudal.

Militer Israel kemudian mengumumkan bahwa warga dapat keluar dari tempat perlindungan satu jam setelah serangan terjadi.

Beberapa negara mendesak agar ketegangan segera diredakan demi mencegah pecahnya perang besar-besaran. Menteri Luar Negeri China mengecam serangan Israel terhadap situs nuklir Iran dan menyebutnya sebagai "preseden yang berbahaya".

Oman, yang menjadi mediator, mengonfirmasi bahwa pertemuan putaran keenam pembicaraan tidak langsung antara AS dan Iran terkait program nuklir batal dilakukan pada Minggu. Seorang pejabat senior AS, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa Washington tetap ingin melanjutkan perundingan dan berharap Iran segera kembali ke meja dialog.

Israel mengklaim bahwa serangan besar-besaran yang mereka lakukan terhadap Iran dalam dua hari terakhir telah menewaskan sejumlah perwira tinggi militer, sembilan ilmuwan, serta pakar senior yang terlibat dalam pengembangan program nuklir Iran. Sementara itu, Duta Besar Iran untuk PBB melaporkan bahwa akibat serangan tersebut, 78 orang meninggal dunia dan lebih dari 320 lainnya mengalami luka-luka.

Negosiasi Nuklir Saat Ini Tidak Relevan

Pemerintah Iran menegaskan bahwa proyek nuklir mereka hanya untuk tujuan sipil. Laporan dari badan intelijen Amerika Serikat juga menyatakan bahwa Iran tidak sedang secara aktif mengembangkan senjata nuklir.

Namun demikian, tingkat pengayaan uranium di Iran telah mencapai batas yang hampir menyerupai tingkat senjata. Pada Kamis, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyampaikan kecaman terhadap Iran karena tidak mematuhi kewajiban internasional yang dimaksudkan untuk menghindari pengembangan senjata nuklir.

Kategori :