RADARTVNEWS.COM - Dalam upaya mendewasakan diri kita, salah satu langkah awal yang harus kita pelajari adalah bagaimana menjadi pribadi yang berkemampuan dalam menjaga juga memelihara lisan dengan baik dan benar. Sebagaimana yang disabdakan Rosululloh Saw. "Barangsiapa yang beriman kepada Alloh Swt. dan hari akhir hendaklah berkata benar atau diam" HR Bukhari.
Pada kehidupan sehari-hari, bisa kita lihat dan maklumi bersama, betapa seseorang yang masih bersifat kekanak-kanakkan dapat dikenali dari cara berbicaranya, la selalu ingin bicara, tidak peduli keadaan dan perasaan oraang lain, tidak selalu terjamin kebenarannya. Bahkan, tidak jarang serba berlebihan atau dikurangi sesuai kepentingan pribadinya. Insya Alloh, dalam buku karya Aa Gym memuat seni dalam berbicara dengan Diam Aktif sebagai berikut :
1. Jenis-jenis Diam
Sesungguhnya, diam itu sangat bermacam-macam penyebab dan dampaknya. Ada yang dengan diam menjadi emas, tapi ada pula dengan diam malah menjadi masalah. Semuanya bergantung kepada niat, cara, situasi, juga kondisi pada diri dan lingkungannya, Berikut ini bisa kita lihat jenis-jenis Diam:
a. Diam Bodoh
Yaitu diam karena memang tidak tahu apa yang harus dikatakan. Hal ini bisa karena kekurangan ilmu pengetahuan dan ketidakmengertiannya, atau kelemahan pemahaman dan alasan ketidakmampuan lainnya. Namun, diam ini jauh lebih baik dan aman daripada memaksakan diri bicara dengan sok tahu.
b. Diam Malas
Diam jenis ini merupakan keburukan karena diam pada saat orang memerlukan perkataannya, dia enggan berbicara karena merasa sedang tidak mood, tidak berselera, atau malas. Kalau memang bermanfaat dan penting, maka rasa malas ini harus di dobrak.
c. Diam Sombong
Ini pun termasuk diam negatif karena dia bersikap diam berdasarkan anggapan bahwa orang yang diajak bicara tidak selevel dengan dirinya. Dia menganggap lawan bicaranya memiliki tingkat intelektual dan status sosial yang lebih rendah, sehingga timbul perasaan kalau dia bicara akan mencemari wibawa dan menurunkan kehormatannya.
d. Diam Khianat
Ini diamnya orang jahat karena dia diam untuk mencelakakan orang lain. Diam pada saat dibutuhkan kesaksian yang menyelamatkan adalah diam yang keji. Dia memang tidak berkata namun memberi makna mengiyakan sebuah kedzoliman.
e. Diam Marah
Diam seperti ini ada baiknya dan adapula buruknya, baiknya adalah jauh lebih terpelihara dari perkataan keji yang akan lebih memperkeruh suasana. Namun, buruknya adalah dia berniat bukan untuk mencari solusi tapi untuk memperlihatkan kemurkaannya, sehingga boleh jadi diamnya ini juga menambah masalah.
f. Diam Utama (Diam Aktif)