Mengenal Lebih Dekat Tan Malaka: Pejuang, Pemikir, dan Ideolog

Rabu 27-11-2024,19:05 WIB
Reporter : MG-15 Bagus Darmawan
Editor : Jefri Ardi

LAMPUNG, RADARTVNEWS.COM - Tan Malaka adalah salah satu tokoh revolusioner Indonesia yang sering kali disebut sebagai "Bapak Republik Indonesia." Meski kontribusinya terhadap perjuangan kemerdekaan sangat besar, namanya kerap terlupakan dalam arus besar sejarah bangsa Indonesia. Ia dikenal sebagai seorang pejuang, pemikir, dan ideolog yang ide-idenya melampaui zamannya. Dalam artikel berikut ini kita akan mengenal lebih dalam tentang beliau. 

Awal Kehidupan dan Pendidikan

Tan Malaka lahir dengan nama Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka pada 2 Juni 1897 di Nagari Pandam Gadang, Sumatera Barat. Ia berasal dari keluarga Minangkabau yang menghargai pendidikan tinggi. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Tan Malaka melanjutkan studi ke Belanda, tempat ia mendalami ilmu filsafat dan politik. Di sinilah ia mulai terpapar pada gagasan Marxisme yang kemudian memengaruhi pemikiran politiknya.

BACA JUGA:Melawan Politik Uang: Langkah Menuju Demokrasi yang Lebih Baik

Perjuangan Melalui Ideologi

Tan Malaka percaya bahwa perjuangan melawan penjajahan harus dilakukan melalui pemberdayaan rakyat dan pendidikan. Ia menulis berbagai karya penting, salah satunya Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika), yang merupakan upaya untuk membangun kesadaran kritis masyarakat Indonesia. Dalam buku ini, ia menekankan pentingnya logika dan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk membebaskan bangsa dari kebodohan dan penindasan.

Sebagai ideolog, Tan Malaka tidak hanya berpikir untuk Indonesia, tetapi juga untuk dunia. Ia terlibat dalam gerakan internasional melawan imperialisme dan dikenal sebagai salah satu tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam gerakan komunis internasional pada masanya. Namun, meskipun ia berafiliasi dengan ide-ide komunis, ia memiliki pandangan yang unik dan berbeda. Tan Malaka menolak dominasi asing, termasuk dalam gerakan komunis, dan mendukung perjuangan kemerdekaan yang berbasis pada kekuatan rakyat Indonesia sendiri.

Peran dalam Perjuangan Kemerdekaan

Tan Malaka adalah pelopor pemikiran tentang republik di Indonesia. Bahkan, jauh sebelum proklamasi 1945, ia telah menyerukan pendirian republik Indonesia yang merdeka. Pemikirannya tertuang dalam pamflet berjudul Naar de Republiek Indonesia (Menuju Republik Indonesia) pada 1925, yang menjadi salah satu visi awal pembentukan negara republik.

Namun, perjalanan perjuangannya penuh tantangan. Ia sering diasingkan dan hidup dalam pelarian, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Meski demikian, ia tetap konsisten menyuarakan ide-idenya melalui tulisan, organisasi, dan pergerakan.

Akhir Hidup dan Warisan

Tragisnya, Tan Malaka meninggal secara misterius pada 1949 di Jawa Timur, diduga akibat eksekusi oleh pasukan republik sendiri yang salah memahami posisinya. Namun, warisan pemikirannya tetap hidup. Gagasannya tentang kemandirian bangsa, pentingnya pendidikan, dan kesadaran kritis tetap relevan hingga hari ini.

BACA JUGA:Peran Generasi Muda dalam Mewujudkan PILKADA yang Bersih dan Berkualitas

Kategori :