People Pleaser: Pentingnya Menetapkan Batasan dalam Menyenangkan Orang Lain

Minggu 03-11-2024,21:18 WIB
Reporter : MG-16 Panji Akbar Wardana
Editor : Jefri Ardi

LAMPUNG, RADARTVNEWS.COM -Mungkin kita pernah mendengar istilah people pleaser, atau mungkin bahkan mengenal seseorang dengan sifat ini. Istilah people pleaser merujuk kepada individu yang selalu berusaha membuat orang lain bahagia, kadang-kadang dengan mengorbankan kebahagiaan dan kebutuhannya sendiri. Pada kesan awal, ini bisa dianggap sebagai hal yang positif karena menunjukkan kepedulian dan pengorbanan. Tetapi, jika upaya untuk membuat orang lain senang terlalu mendominasi, itu bisa menjadi beban emosional dan bahkan merugikan kesehatan mental. 

 Karakteristik Seorang People Pleaser

 Orang yang termasuk dalam kelompok ini biasanya menunjukkan beberapa ciri khusus, seperti:

1. Sulit Menolak Permintaan

 Mereka merasa bersalah atau takut mengecewakan orang lain, sehingga sulit untuk mengatakan "tidak". Meskipun merugikan atau merepotkan, mereka akan setuju untuk menghindari konflik.

2. Memerlukan Persetujuan dari Orang Lain 

 People pleaser sering membutuhkan pengakuan dari pihak lain. Mereka merasa gembira atau dihargai hanya saat orang lain merasa puas atau senang dengan hasil kerja mereka. 

3. Mengorbankan diri sendiri

 Mereka sering kali sanggup dalam mengorbankan waktu, tenaga, atau bahkan kesehatan mereka sendiri untuk memenuhi keperluan orang lain. Mereka cenderung menempatkan kebahagiaan orang lain di atas kebahagiaan mereka sendiri. 

4. Menghindari Konflik

 Banyak people pleaser yang merasa takut akan konflik. Begitu, mereka lebih suka menuruti keinginan orang lain, sekalipun kontradiktif dengan pendapat atau prinsip mereka sendiri.

 Alasan Seseorang Menjadi People Pleaser?

 Keinginan untuk menyenangkan orang lain bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari pengalaman hidup hingga aspek psikologis. Berikut ini beberapa faktor yang biasa menyebabkan hal tersebut terjadi:

• Pola Asuh

 Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sangat menuntut atau memiliki orang tua yang sulit untuk disenangkan, sering kali belajar untuk menyesuaikan diri agar bisa diterima sejak usia dini. Ini bisa membuat kita berpikir bahwa membuat orang lain senang adalah kunci untuk diterima atau dicintai. 

Kategori :