Kawanan Gajah Terpecah Jadi 2 Kelompok Sambangi Permukiman Warga Suoh

Selasa 02-07-2024,11:41 WIB
Reporter : Noperi
Editor : Hendarto Setiawan

RADARTV - Kawanan gajah liar yang biasa berkeliaran di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Lampung Barat terpecah menjadi dua kelompok. 

Pecahnya kawanan gajah Sumatra atau Elephas Maximus Sumatrensis ini justru menimbulkan potensi bahaya yang baru. 

Diketahui awalnya kelompok ini berjumlah 18 ekor di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat (Lambar). Kini terpecah menjadi dua kelompok.

Kondisi ini perlu diwaspadai, terlebih petugas kesulitan untuk melakukan pemantauan mengingat GPS Collar yang sebelumnya terpasang di dua ekor gajah tidak aktif atau rusak.

Pembina Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Konflik Gajah Suoh Sugeng Hari Kinaryo Adi mengungkapkan, pada Senin 1 Juli 2024 malam. 

Sekelompok gajah berjumlah 14 ekor sempat menyeberang jalan raya dan memasuki wilayah Pemangku Tri Tunggal, Pekon Banding Agung.

"Malam tadi, 14 ekor gajah berada di Pemangku Tri Tunggal, tepatnya di pemakaman di wilayah itu," ungkap Sugeng Selasa 2 Juli 2024.

Dari pemakaman tersebut, kata dia, kawanan gajah bisa masuk ke hutan belukar dan istirahat di hutan belukar tersebut atau bergeser sedikit ke belakangan permukiman Tri Tunggal atau ke arah kebun sawit Marga Jaya.

"Dikhawatirkan gajah ini bisa ke kemana-mana, bisa ke Bandar Agung dan permukiman penduduk lainnya," kata dia 

Nah, setelah terpisah menjadi dua kelompok pada tadi malam, kini dua ekor lagi bergabung dengan empat ekor lainnya, sehingga kini terpecah menjadi dua kelompok, kelompok satu 12 ekor sudah mengarah ke Rawa Kenceng dan kelompok dua enam ekor berada di Simpang Masak, blok sembilan," ujarnya.

Warga Mulai Tebangi Pohon Pisang

Saat ini, kata dia, banyak petani di wilayah itu telah menebangi tanaman pisang yang selama ini menjadi makanan incaran gajah. Penebangan ini justru membuat kawanan gajah lebih liar.

 "Sekarang banyak tanaman pisang ditebang pemiliknya, hal ini dilakukan untuk meminimalisir kawanan gajah masuk ke kebun mereka, namun kondisi ini menyebabkan kawanan gajah terus berkeliaran, dan kami hingga saat ini kesulitan untuk memantau karena GPS Collar yang terpasang mengalami kerusakan dan tidak aktif," tandasnya.

Untuk diketahui, kawanan gajah tersebut sebelumnya telah merusak sejumlah rumah warga di Pekon Sidorejo, Kecamatan Suoh dan menyebabkan masyarakat mengalami kerugian. (*)

 

Kategori :