Waspada Krisis Pangan : Pasokan Beras Menipis, Permintaam Tinggi Jelang Ramadan Harga Diprediksi Kian Meroket

Sabtu 17-02-2024,14:26 WIB
Reporter : coy h siregar
Editor : Hendarto Setiawan

Terpisah Gubernur Lampung Arinal Djunaidi kembali mengimbau gabah produksi dari Lampung tidak boleh dijual ke luar daerah. Gubernur sepertinya hanya memberikan pepesan kosong kepada satgas pangan dan jajaran terkait lainnya dalam upaya memperketat pengawasan pendistribusian gabah di Lampung.

Karena selama ini, Satgas seperti mati suri mengatasi peristiwa aksi dugaan monopoli pembelian gabah oleh perusahaan dari luar Lampung. Di satu sisi, petani diuntungkan karena mendapai fresh money yang tinggi. Sisi lain, pasokan gabah lokal menjadi langka dan memicu kenaikan harga beras.  

"Saya akan ambil kebijakan, ini ada satgas pangan, Polda dan Dishub yang akan mengawasi agar gabah tidak boleh dijual keluar daerah, tapi beras silakan," kata Gubernur Lampung di Gudang Bulog belum lama ini.

Gubernur mengingatkan sejak tahun 2017, Lampung telah memiliki aturan tentang pembatasan pengiriman gabah keluar Lampung.

Upaya meningkatkan pengawasan ini dilakukan agar stok ketersediaan beras di Lampung tetap terjaga dan terjamin. Hal ini juga menyikapi terkait adanya perkembangan kelangkaan beras.

Gubernur menjelaskan, Lampung merupakan lumbung pangan dengan luasan lebih kurang 457 ribu hektar sawah dan ratusan ribu hektar lahan kering.

"Bersama Bank Indonesia dan Bulog kita rapat koordinasi bersama-sama dengan instansi terkait untuk membicarakan antisipasi jangan sampai beras kita sebagai lumbung pangan tetapi ada kesulitan," jelas dia.

Gubernur Yakin Lampung Tak Akan Kekurangan Beras 

Gubernur Arinal mengklaim secara teknis Lampung sebagai lumbung pangan nasional kecil kemungkinan terjadi kelangkaan beras, namun hal itu bisa saja terjadi apabila ada persoalan dalam sistem perdagangan.

Namun mantan Sekdaprov dan Kepala Dinas Kehutanan Lampung ini tak mengkaji kenaikan harga beras yang kian mahal. 

"Secara teknis Lampung itu tidak akan mungkin mengalami kekurangan, tapi persoalannya bisa saja terjadi karena perdagangannya," ujarnya.

BPS Prediksi Produksi Gabah Turun 

Badan Pusat Statistik (BPS) memperingatkan fenomena el nino menyebabkan potensi defisit beras dalam negeri. BPS memprediksi terjadi penurunan panen padi bulan September- November 2023. 

Anjloknya produksi beras ini terjadi di wilayah produsen utama provinsi penghasil beras di Indonesia. Terdapat potensi luas panen padi nasional di bulan November-Desember 2023 melanjutkan penurunan. 

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan, pemerintah Indonesia harus mewaspadai potensi peningkatan defisit beras sampai bulan November 2023.

Untuk kebutuhan konsumsi beras rata-rata per bulan di Indonesia 2,55 juta ton per bulan. Ini belum termasuk kebutuhan pasca masuknya pengungsi Rohingya di Aceh dan meroketnya kebutuhan beras jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. 

Kategori :

Terpopuler