RADARTV - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama Pemerintah Pusat mendorong program-program penguatan sektor perikanan dan kelautan melalui penetapan Kampung Nelayan Maju (Kalaju) dan Kampung Nelayan Modern (Kalamo).
Konsep baru pengelolaan Pulau Pasaran berubah Kalamo menjadi strategi untuk memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir. Dorongan itu dengan penetapan lima Kalaju dan satu Kalamo yaitu Pulau Pasaran.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, mengatakan Kelembagaan nelayan maupun pelaku usaha di Pulau Pasaran sebagai salah satu sentra pengolahan ikan teri di Lampung juga terus didorong oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung melalui berbagai kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
"Dinas Kelautan dan Perikanan terus mendorong seperti pembinaan sertifikasi kelayakan pengolahan (SKP), bantuan sarana pengolahan dan penangkapan ikan, pelatihan diversifikasi pengolahan ikan, sosialisasi e-KPB dan bantuan permodalan usaha," jelas Arinal (7/2/24).
BACA JUGA:Profil Radar TV : TV Lokal Terbaik Di Provinsi Lampung, Sejarah, Program dan Prestasi
Gubernur Arinal berharap sinergitas program kegiatan antara pusat dan daerah semakin meningkat di masa mendatang guna kemajuan kelautan dan perikanan yang lebih baik lagi.
Potensi Pulau Pasaran diharapkan dapat semakin dikembangkan secara optimal setelah bertransformasi menjadi Kalamo.
Adapun total produksi produk perikanan di Pulau Pasaran mencapai 127,2 ton per tahun dengan jenis komoditas unggulan teri nasi, teri buntiaw dan teri jengki.
Sementara Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistyo, menjelaskan Kalamo Pulau Pasaran merupakan satu dari total dua Kalamo yang ada di Indonesia.
Hal Ini merupakan upaya kementerian kelautan dan perikanan untuk membangun lokasi aktivitas nelayan yang modern dan terintegrasi.
"Berdirinya kampung nelayan modern adalah kesempatan baik untuk melihat hasil jerih payah bersama selama satu setengah tahun ini dalam menyiapkan fasilitas bagi perajin di Pulau Pasaran," ungkap Budi.
Budi berharap fasilitas yang diberikan untuk peningkatan hilirisasi produk perikanan dapat dimanfaatkan secara maksimal.
"Menjadi output produksi di sini nantinya siap ekspor dan sudah ada penandatanganan kerja sama antara koperasi di sini dengan eksportir," pungkasnya.(*)