RADARTV - Secara geografis, wilayah daratan dan lautan Indonesia berada diantara dua samudera. Yakni, Samudera Hindia di sebelah selatan, dan Samudera Pasifik di sebelah timur. Selain itu, Indonesia juga terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik : lempeng Benua Asia dan Benua Australia, serta lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Secara keseluruhan, posisi Indonesia menjadikannya sebagai wilayah yang strategis dan sangat berpotensi. Namun, juga menjadi wilayah yang rawan bencana alam. Letusan gunung berapi, gempa bumi hingga tsunami adalah beberapa bencana alam yang mesti diwaspadai negeri khatulistiwa ini.
Mengingat letaknya, wilayah Indonesia sangat dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik. Hal ini menjadikannya sebagai daerah yang kerap mengalami gempa bumi. Bencana ini diketahui juga bisa menyebabkan tsunami.
Tercatat, tsunami yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh gempa-gempa tektonik. Terutama yang terjadi di sepanjang daerah pertemuan dua lempeng atau lebih (zona subduksi), dan daerah rambatan energi akibat gangguan di dalam kerak bumi (zona seismik aktif).
Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa. Daya hancurnya tak terduga. Jika tidak tanggap dan waspada, bisa meluluh lantakan harta benda dan nyawa. Indonesia pernah 'berduka' karenanya : Aceh dan Pangandaran adalah dua daerah yang pernah 'terluka' saat bencana ini datang tiba-tiba. Tepatnya, 26 Desember 2004 dan 17 Juli 2026.
Kata tsunami sendiri berasal dari bahasa Jepang. 'Tsu' berarti lautan, 'Nami' berarti gelombang ombak.
Melansir dari laman situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), beberapa wilayah pantai di Indonesia merupakan daerah yang rawan terjadi bencana tsunami. Utamanya di wilayah :
- Pantai Barat Sumatera
- Pantai Selatan Pulau Jawa
- Pantai Utara dan Selatan pulau-pulau Nusa Tenggara
- Pulau-pulau di Maluku
- Pantai Utara Irian Jaya
- Pantai di Sulawesi
- Laut Maluku