RADARTV - Jumlah utang luar negeri (ULN) Negara Indonesia hingga tutup buku tahun 2023 tembus hingga Rp8.041 triliun. ULN ini merupakan salah satu sumber pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang kian melonjak sepanjang 2023.
Mengacu data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), posisi utang pemerintah telah menembus angka Rp8.041 triliun per November 2023. Kemenkeu mencatat sepanjang Januari 2023 hingga November (year-to-date), utang pemerintahan Jokowi dalam Kabinet Indonesia Maju bertambah Rp307 triliun dari posisi akhir 2022 di angka Rp7.734 trilliun.
Realisasi tersebut menciptakan rasio utang terhadap produk domestik bruto atau PDB sebesar 38,11%. Nilai rasio utang tersebut lebih rendah dibandingkan akhir 2022 (year-on-year/yoy), masih dalam zona aman 60% PDB jika mengacu Undang Undang No. 17/ 2003 tentang Keuangan Negara.
"Rasio utang tersebut masih lebih baik dari yang telah ditetapkan melalui Strategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah tahun 2023-2026 di kisaran 40%," tertulis dalam keterangan.
Adapun, pembayaran bunga utang pemerintah dalam outlook 2023 direncanakan senilai Rp437,43 triliun. Nilai tersebut lebih tinggi dari realisasi 2022 yang sejumlah Rp386,34 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Buku APBN Kita edisi Desember 2023 mengatakan pemerintah mengutamakan pengadaan utang dengan jangka waktu menengah - panjang dan melakukan pengelolaan portofolio utang secara aktif.
“Per periode ini, profil jatuh tempo utang pemerintah terhitung cukup aman dengan rata-rata tertimbang jatuh tempo [average time maturity/ ATM) di kisaran 8 tahun,” ujarnya, di Jakarta, belum lama ini.
Melihat komposisi pembentuk utang, mayoritas berasal dari dalam negeri dengan proporsi 71,91%. Terdiri Surat Berharga Negara (SBN) domestik senilai Rp5.752,25 triliun dan pinjaman dalam negeri sejumlah Rp29,97 triliun.
Sementara berdasarkan instrumen, komposisi utang pemerintah sebagian besar berupa SBN yang mencapai 88,61%, sedangkan pinjaman mencakup 11,39%.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky memproyeksi posisi akhir utang tahun 2023 mencapai Rp8.200 triliun dan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 38,98%.
Dengan penambahan utang setiap tahun, utang pemerintah tahun 2024 atau pada akhir kepemimpinan Jokowi berpotensi mencapai Rp8.900 triliun.
Kaleidoskop Utang Pemerintahan Jokowi 2023
Januari Rp7.755 triliun
Februari bertambah Rp106,68 triliun menjadi Rp7.861,68 triliun
Maret bertambah Rp17,32 triliun menjadi Rp7.879 triliun