Lampung Kembangkan Kedelai Lokal 1000 Hektar, Kementan Siap Dukung Bibit Hingga Pupuk

Selasa 26-12-2023,19:58 WIB
Reporter : Jeni Pratika Surya
Editor : Septa Ardinata

RADARTV- Pemerintah Provinsi Lampung mengembangkan kedelai lokal sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap kedelai impor. Pengembangan kedelai lokal didukung oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, menjelaskan pihaknya akan mengembangkan kedelai lokal di lahan seluruh 1.000 hektare yang tersebar di semua daerah yang merupakan wilayah penyuluhan.

Sebelumnya, Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila) melakukan percobaan penanaman delapan bibit varietas kedelai lokal.

Adapun ke delapan jenis bibit varietas tersebut yaitu Detap 1, Dena 1, Denasa 1, Deja 2, Devon 1, Dega 1, Demas 1 dan Grobokan.

Namun, Arinal menjelaskan pihaknya lebih tertarik untuk menggunakan bibit dengan varietas Grobokan untuk ditanam oleh para petani.

BACA JUGA:Menteri Agama Sentil Mendag Zulhas Minta Hentikan Agama Jadi Bahan Lelucon Politik

"Karena kedelai lokal varietas Grobogan memiliki kualitas paling baik jika dibandingkan dengan varietas lainnya. Varietas yang paling mirip dengan kedelai impor serta bijinya besar dan matanya putih," jelas Arinal (26/12).

Sementara, Diketahui Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, mengatakan Lampung akan mengembangkan kedelai lokal di lahan seluas 1.000 hektar. Jika upaya tersebut berhasil maka Provinsi Lampung akan menjadi percontohan di seluruh Indonesia.

Kementerian pertanian akan menyiapkan bantuan benih, bibit, alat mesin, pupuk dan seterusnya.

"Jika upaya Lampung dalam mengembangkan kedelai lokal di lahan seluas 1.000 hektar berhasil maka Provinsi Lampung akan menjadi percontohan di seluruh Indonesia. Kementan akan siapkan benih, bibit, alat mesin, pupuk dan seterusnya," ungkap Andi.

BACA JUGA:Badai Matahari Diprediksi Landa Bumi Akhir 2023, Apa Saja Dampaknya?

Produksi kedelai lokal di Provinsi Lampung tiap tahunnya terus mengalami penurunan. Pada tahun 2022 produksi kedelai lokal hanya 1.867 ton atau turun 55 ton, jika dibandingkan dengan produksi pada tahun 2021 yang mencapai 1.922 ton.(*)

Kategori :