RADARTV – Sebuah video terbaru menggambarkan suasana sebuah toko swalayan di Kota Bandar Lampung yang tak lagi menjual produk – produk terafiliasi dengan negara Israel atau Yahudi.
Toko Swalayan Surya, di Jalan Pangeran Tirtayasa, Kecamatan Sukabumi, Provinsi Lampung sudah tak men-display atau memajang produk – produk kebutuhan rumah tangga asal negara zionis yang sudah membantai puluhan ribu penduduk Gaza Palestina.
Dalam video sepanjang 73 detik atau 1 menit 13 detik yang direkam dan tersebar di whatsapps grup (WAG) menyebutkan secara jelas narasi pengumuman menolak produk Yahudi.
”Bismillah, Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh. Alhamdulillah, belanja bulanan atau harian di Toko Surya, Insya Allah aman. Produk pendukung Yahudi sudah ditarik semua. Silahkan bagi rekan – rekan belanja di Toko Surya sudah aman. Ini bukan promosi tapi salah satu dukungna kita, bawha kita boikot produk Yahudi Laknatullah. Insyalaah steril dari produk Yahudi. Barakallah fikum,” ucap netizen yang merekam suasana pajangan produk.
Di detik detik awal menunjukan gambar rak display deterjen. Di sana sudah tak ada lagi produk di bawah bendera PT Unilever. Hanya terpajang produk So Klin dan Daya.
Keputusan menolak menjual atau boikot tak hanya dilakukan oleh warga selaku konsumen atau pengguna. Namun sangat penting dimulai dari distributor dan penjual.
Karena dengan menghentikan penjualan dan promosi maka jelas tak ada pilihan bagi warga untuk membeli barang – barang produk pro penjajah Yahudi.
Untuk diketahui, Toko Swalayan Surya merupakan salah satu local pride pengusaha asal Muslim di Provinsi Lampung. Terdapat sejumlah gerai yang sudah mampu bersaing dengan usaha sejenis skala nasional.
Selain di Jalan Pangeran Tirtayasa, Toko Surya juga terdapat di lokasi strategis di Jalan ZA Pagar Alam, Gedong Meneng, Bandar Lampung dan sejumlah lokasi lain.
Sebelumnya, aksi serupa juga sudah lebih dulu dilakukan di supermarket Al Baik di Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Mereka menolak menjual produk-produk yang diduga mendukung Israel.
Aksi ini dilakukan sebagai respons terhadap Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan pembelian produk produsen yang secara terang-terangan mendukung penyerangan Israel terhadap Palestina.
Sejumlah produk terkenal seperti Pepsodent, Nescafe, Rinso, SariWangi, Sunlight, Kecap Bango, sabun Lifebuoy, Bayclin, dan cemilan KitKat diberi label 'Barang Ini Tidak Dijual Sesuai Fatwa MUI'.
Pegawai supermarket menyatakan bahwa aksi boikot ini sudah berlangsung sejak awal penyerangan dan mencakup produk-produk yang berasal dari perusahaan seperti Unilever dan Nestle.
“Paling banyak itu produk yang dibawa naungan Unilever dan Nestle,” kata Sofyan.