RADARTV – Polres Lampung Selatan langsung begerak memberikan bantuan kepada warga terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK), di Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa.
Kapolres Lamsel AKBP Yusriandi Yusrin memimpin langsung penyerahan bantuan berupa masker dan kacamata facesheild kepada warga Desa Tejang, pada Sabtu 16 Desember 2023.
Kapolres juga mengerakan tim kesehatan dari Dokkes untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gratis warga Desa Tejang. Dari pemeriksaan singkat, warga rata-rata mengeluhkan sesak nafas, batuk, dan iritasi atau mata pedih gegara terpapar partikel debu abu vulkanik.
Perjalanan tim Polres Lamsel menggunakan kapal motor menempuh jarak 30 kilometer dari Dermaga Canti dengan waktu tempuh sekira 1,5 jam. Tiba di dermaga Desa Tejang, rombongan diterima warga.
”Agenda hari ini, kami mengerahkan Tim Dokkes Polres Lampung Selatan untuk memeriksa kesehatan penduduk yang terdampak abu vulkanik Gunung Anak Krakatau,” kata Kapolres Lamsel.
Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan di aula Desa Tejang. Satu persatu warga yang mengalami gangguan kesehatan diperiksa. Kesempatan ini, Kapolres membagikan masker dan kacamata face shield yang bisa digunakan warga saat beraktivitas di luar rumah.
BACA JUGA:Warga Mulai Rasakan Dampak Abu Letusan Gunung Anak Krakatau, Pemkab Lamsel Bingung Mau Berbuat Apa
Menariknya, jika jajaran Polres Lamsel sudah terjun. Maka jajaran Pemkab, calon anggota legislatif (caleg), partai politik dan calon presiden tak ada yang datang ke Pulau Sebesi.
Untuk diketahui, Pulau Sebesi memiliki luas sekira 2.600 hektar terdiri dari satu desa yakni Desa Tejang dan empat dusun meliputi Tejang, Segenom, Bangunan dan Inpres. Jumlah penduduk mencapai 4.000 jiwa dengan 1.000 kepala keluarga. Mayoritas penduduknya memiliki pekerjaan sebagai nelayan dan pekebun.
Pulau Sebesi merupakan pulau berpenghuni yang paling dekat jaraknya dengan Gunung Anak Krakatau. Jaraknya sekira 14,1 kilometer. Dalam kondisi erupsi, dan angin kencang maka partikel debu abu vulkanik akan tiba di pulau ini.
”Bahkan gelegar seperti gemuruh petir dan getaran Gunung Anak Krakatau semakin sering terasa, “ kata Supardi, warga Desa Tejang.
Abu vulkanik tak hanya menghujani Pulau Sebesi sebagai lokasi terdekat. Partikel debu bahkan terbawa angin sampai Kecamatan Rajabasa dan Kalianda mengotori perumahan.
Diakuinya, hujan abu meresahkan warga karena menimbulkan polusi dan berbagai penyakit. Setiap terjadi erupsi dengan kolom abu vulkanik membumbung di angkasa maka partikel batuan gunung api terbawa angin dan menghujani desa.
Warga sibuk bersih-bersih rumah dan barang-barang karena terdampak abu vulkanik. Abu tersebut bertebaran di genting, lantai, halaman hingga mengotori barang-barang dalam rumah.
BACA JUGA:Gunung Anak Krakatau Seharian 9 Kali Meletus, Ini Kondisi Terakhirnya!