RADAR TV - Sejak 7 Oktober 2023 hingga minggu kemarin, serangan militer Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza telah melampaui angka tragis yakni mencapai 11.100 jiwa, termasuk lebih dari 8.000 anak-anak dan perempuan, demikian dikutip dari kantor media pemerintah di Gaza.
Dimana serangan udara Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari selusin orang dan menghancurkan ruang jantung rumah sakit utama, demikian kata pejabat Gaza.
Sementara pertempuran terus berlanjut di daerah yang terkepung itu selama 37 hari berturut-turut.
Paling tidak 13 orang tewas dalam serangan udara Israel di sebuah rumah di Khan Younis, demikian laporan pejabat Gaza pada hari Minggu, (12/11/2023).
Diketahui sehari sebelumnya, setidaknya "beberapa orang" tewas dan terluka dalam serangan di kompleks PBB di Kota Gaza tempat ratusan orang mencari perlindungan, kata Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP).
BACA JUGA:Mengenal Hamas dan Fatah, Dua Kelompok Besar Palestina
"Kematian dan cedera warga sipil yang berkelanjutan dan terjebak dalam konflik ini tidak dapat diterima dan harus dihentikan," kata UNDP dalam sebuah pernyataan.
Bombardir yang dilakukan Israel terus berlanjut ketika mereka meningkatkan serangannya di dekat rumah sakit utama Gaza, al-Shifa, di mana pejabat kesehatan mengatakan ribuan tenaga medis, pasien, dan pengungsi terjebak tanpa listrik dan persediaan yang berkurang.
Muhammad Abu Salmiya selaku Direktur Rumah Sakit al-Shifa mengatakan dua pasien di unit perawatan intensif meninggal karena kekurangan listrik dan oksigen.
Ia pun mengaku yang lainnya berisiko meninggal jika kekurangan bahan bakar di rumah sakit terus berlanjut.
"Jika situasi bencana ini terus berlanjut, semua pasien di unit perawatan intensif akan mati," katanya kepada saluran berita Arab.
Rumah sakit ini berkali-kali menjadi sasaran serangan karena pasukan Israel mendekati fasilitas tersebut, yang dituduhnya sebagai tempat perlindungan oleh pejuang Hamas untuk pusat komando - tuduhan yang dibantah oleh Hamas. Israel tidak memberikan bukti untuk klaimnya.
BACA JUGA:Abu Ubaidah, Jubir Hamas yang Digandrungi Para Ukhti Pembela Palestina
Bahkan saksi di dalam Rumah Sakit al-Shifa menceritakan bahwa "pertempuran sengit" berlangsung di sekitar rumah sakit sepanjang malam Sabtu.
Satu serangan udara menghancurkan ruang jantung rumah sakit, kata pejabat Gaza, sementara pemadaman listrik mematikan inkubator di unit neonatal yang menampung sekitar 40 bayi dan ventilator untuk pasien lain yang mendapat perawatan mendesak.