Masa jahiliyah dianggap sudah hilang, atau masa lalu. Antar manusia sudah saling memahami, menghormati, menjalin kasih sayang, dan bertolong menolong.
Siapa pun yang menggangu kehormatan seseorang, maka diadi atas dasar hukum yang berlaku.
BACA JUGA:Kenali Manfaat Berdoa dan Waktu-waktu Mustajab Berdo’a
Namun pertanyaannya adalah, apakah sebenarnya pada masyarakat modern, ciri kebodohan atau jahiliyah sebagaimana dikemukakan itu sudah berhasil dihilangkan.
Jika kita melihat gambaran Masyarakat modern setelah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka antar negara juga ternyata saling berlomba kekuatan, baik lewat ekonomi, politik, dan bahkan juga persenjataan.
Alat-alat modern yang berfungsi untuk menghancurkan kekuatan musuh, ternyata semakin dahsyat.
Jika peperangan pada zaman jahiliyah Arab dahulu hanya menggunakan panah, tombak, dan pedang.
Justeru peralatan yang amat canggih, berupa bom atau nuklir yang memiliki daya pemusnah yang amat dahsyat digunakan untuk membunuh sesama manusia. Hanya dalam hitungan detik, sebuah kota besar bisa dibikin hancur tidak tersisa.
Seperti yang saat ini terjadi Zionis Israel tanpa rasa kemanusiaan membombardir palestina hingga merenggut ribuan sipil termasuk Wanita dan anak-anak.
Saat masa jahiliyah manusia diperdagangkan, harkat dan martabat wanita tidak dihargai, maka pada zaman modern sekarang ini, perempuan justeru dijual belikan.
Perempuan dijadikan bagaikan barang atau bahkan binatang, untuk memuaskan nafsu yang tidak terkendali. Perdagangan perempuan atau bahkan diiklankan bagaikan memasarkan barang dagangan lainnya di media sosial.
Jijiknya lagi, Homoseks dan Lesbian atau dikenal dengan LGBT dijadikan perbincangan untuk dilegalkan. Astaghfirullahal Adzim.
Selain fenomena diatas, ada beberapa hal yang juga sudah disebutkan Rasulullah Muhammad Solallahu Alaihi Wasalam yang patut kita waspadai sebagai ciri khas umat Jahiliyah.
Setidaknya terdapat empat perkara yang perlu diwaspadai sebagai perbuatan khas umat jahiliyah, yakni pertama membanggakan jasa (kelebihan atau kehebatan) nenek moyang. Kedua, mencela nasab (garis keturunan). Ketiga, menisbatkan hujan disebabkan oleh bintang tertentu dan Keempat, an-niyahah (meratapi mayat).”
Sebagai mana disebutkan dalam hadist Nabi, dari Abu Malik Al-Asy'ari Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Solallahu Alaihi Wasalam bersabda :