Artinya: “Ya Allah, Engkau Tuhanku, tidak ada tuhan yang aku sembah kecuali Engkau yang telah menciptakanku. Menciptakanku sebagai hambamu dan anak dari hamba sahayamu. Hidupku ada dalam genggaman-Mu.
Aku hidup atas janji dan ancaman-Mu. Selama aku bisa, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang telah aku perbuat,. Aku telah menyia-nyiakan nikmatmu. Dan aku berbuat dosa. Maka ampunilah dosaku. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
5. Setelah Sholat Fardhu
Waktu mustajab untuk berdoa yang selanjutnya adalah setiap selesai sholat fardhu 5 waktu. Maka dari itu setiap usai sholat fardhu, jangan langsung beranjak pergi, melainkan gunakan waktu tersebut untuk berdoa.
Sebab waktu ini adalah waktu mustajab untuk berdoa. Menambahkan bacaan dzikir dan wirid sebelum berdoa juga sangat dianjurkan demi terkabulnya doa-doa.
“Dari Abu umamah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW ditanya tentang doa yang paling didengar oleh Allah SWT, beliau menjawab. Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat fardhu.” (HR. Tirmidzi)
6. Saat Sujud dalam Sholat
Ketika kita sedang beribadah shalat, itu adalah waktu kita berkomunikasi secara langsung dengan Allah SWT. Nah, diantara waktu shalat tersebut, pada saat sujud dalam shalat adalah waktu yang paling pas untuk menambahkan doa. Karenanya banyak ulama memperpanjang sujud dalam sholat sunnah untuk memperbanyak doa di waktu itu. Adapun ketika shalat lima waktu, waktu sujud harus disesuaikan dengan kondisi jamaah agar tidak memberatkan.
“Seorang hamba yang berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu.” (HR. Muslim, no. 482)
7. Saat Hendak Berbuka Puasa
Sebelumnya sudah dibahas bahwa doa orang selama berpuasa adalah mustajab sebagaimana hadits yang sudah disampaikan diatas bila terdapat tiga do’a yang tidak tertolak. Pertama, doa pemimpin yang adil, Kedua, doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan ketiga, doa orang yang terzhalimi.
Dari sini dapat disimak bahwa doa orang berbuka puasa mustajab akan tetapi waktu berbuka ada keutamaannya lagi.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan bahwa asalnya waktu mustajab adalah sebelum berbuka puasa (menjelang berbuka) karena inilah keadaan seorang hamba masih berpuasa, badan mungkin ada sedikit lemah dan butuh makanan serta butuh dengan Rabb-nya. Akan tetapi, ada hadits membaca doa buka puasa setelah berbuka, sehingga bisa saja doa tersebut adalah setelah berbuka.
Beliau berkata bila Doa (yang mustajab) adalah sebelum/menjelang berbuka yaitu ketika akan terbenam matahari. Karena saat itu terkumpul (sebab-sebab mustajabnya doa) berupa hati yang tunduk dan perasaan rendah (di hadapan Rabb) karena ia berpuasa. Semua sebab ini adalah penyebab doa dikabulkan.
Adapun setelah berbuka puasa, badan sudah segar lagi dan nyaman. Bisa jadi ia akan lalai (akan sebab-sebab mustajab).
Namun terdapat hadits yang seandainya shahih maka doa mustajab itu setelah buka puasa yaitu doa: Dzahabaz dzama’ wabtallail ‘uruq wa tsabatal ajru insyaallah. Maka doa mustajab itu setelah berbuka.”