BANNER HEADER DISWAY HD

Pandawara Ajak Masyarakat Patungan Beli Hutan untuk Selamatkan Lahan dari Ancaman Alih Fungsi

Pandawara Ajak Masyarakat Patungan Beli Hutan untuk Selamatkan Lahan dari Ancaman Alih Fungsi

-ANTARA Foto-

RADARTVNEWS.COM - Komunitas lingkungan Pandawara kembali menarik perhatian publik setelah mengumumkan inisiatif baru berupa ajakan patungan untuk membeli kawasan hutan yang terancam alih fungsi. Langkah ini dilakukan sebagai upaya penyelamatan ruang hijau yang semakin menyusut akibat tekanan industri, ekspansi permukiman, serta lemahnya pengawasan terhadap perubahan tata guna lahan di sejumlah wilayah Indonesia.

Melalui pernyataan resmi yang disampaikan di media sosial, Pandawara menjelaskan bahwa inisiatif patungan ini lahir dari kegelisahan atas maraknya deforestasi yang berlangsung cepat namun jarang mendapat intervensi langsung dari masyarakat luas. Dengan membeli area hutan secara kolektif, komunitas tersebut berharap dapat memastikan lahan tersebut tetap menjadi kawasan konservasi yang dijaga bersama dan tidak berpindah ke tangan pihak yang berpotensi mengalihfungsikan menjadi area komersial.

Pandawara menekankan bahwa pendekatan patungan ini bukan hanya bentuk perlawanan terhadap degradasi lingkungan, tetapi juga pendidikan publik bahwa penyelamatan hutan bisa dilakukan melalui aksi konkret dan terukur. Mereka menyebut bahwa masyarakat tidak hanya akan berkontribusi pada pembelian lahan, tetapi juga terlibat dalam pengawasan, perawatan, dan pengelolaan wilayah tersebut agar tetap lestari. Selain itu, struktur pengelolaan akan melibatkan berbagai pihak, termasuk ahli lingkungan, kelompok lokal, dan relawan yang selama ini telah bekerja dalam kegiatan bersih-bersih dan restorasi alam.

BACA JUGA:Mulai Februari 2026, Bandara Bungo Layani Penerbangan Langsung ke Jakarta

BACA JUGA:Bukan Illegal Logging: Polisi Sebut Kayu Gelondongan Terdampar di Lampung Berasal dari Kapal Rusak

Respons masyarakat terhadap ajakan ini terbilang positif. Banyak warganet menyatakan dukungan dan ketertarikan untuk ikut bergabung dalam skema patungan tersebut. Beberapa tokoh lingkungan juga menilai bahwa gerakan ini dapat menjadi model baru partisipasi publik dalam konservasi, terutama di saat tekanan terhadap hutan semakin tinggi karena kebutuhan ekonomi dan pembangunan.

Pandawara menegaskan bahwa upaya ini bukan sekadar membeli tanah, tetapi memastikan bahwa hutan tetap memenuhi fungsinya sebagai penyerap karbon, penjaga ekosistem, pusat keanekaragaman hayati, serta pelindung masyarakat dari bencana ekologis seperti banjir dan longsor. Mereka berharap langkah ini dapat membuka jalan bagi lebih banyak kolaborasi, baik dari individu, komunitas, maupun lembaga yang ingin berkontribusi pada pelestarian alam secara berkelanjutan.

Inisiatif ini masih dalam tahap awal, namun Pandawara memastikan bahwa seluruh proses akan berlangsung transparan dan terukur. Mereka juga berencana mempublikasikan detail lokasi hutan, mekanisme pembelian, dan model pengelolaan setelah proses komunikasi dengan pemilik lahan dan pihak terkait lainnya rampung. Gerakan ini diyakini dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat kesadaran publik bahwa penyelamatan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tugas bersama seluruh lapisan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: