BANNER HEADER DISWAY HD

Kemendiktisaintek Siapkan Pembebasan UKT Hingga Dua Semester untuk Mahasiswa Terdampak Bencana

Kemendiktisaintek Siapkan Pembebasan UKT Hingga Dua Semester untuk Mahasiswa Terdampak Bencana

-ANTARA Foto-

RADARTVNEWS.COM – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menyusun serangkaian langkah pemulihan pascabencana di wilayah Sumatera, salah satunya berupa pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama satu hingga dua semester bagi mahasiswa yang terdampak atau berasal dari keluarga terdampak bencana.

Direktur Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek, Fauzan Adziman, menyebut pembebasan UKT menjadi langkah awal pemulihan pendidikan tinggi pascabencana. “Pemberian pembebasan UKT 1 sampai 2 semester bagi mahasiswa terdampak atau berasal dari keluarga terdampak,” ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/12).

Ia menjelaskan program pembebasan UKT direncanakan mulai berjalan pada Januari 2026 menggunakan anggaran tahun tersebut sebagai sumber pendanaan. Skema ini diharapkan dapat meringankan beban mahasiswa di wilayah bencana, sekaligus membantu pemulihan kegiatan akademik di perguruan tinggi.

Selain keringanan UKT, kementerian menyiapkan enam upaya tambahan agar aktivitas belajar dapat kembali pulih. Salah satunya pengadaan dapur umum di kampus terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat untuk mendukung kebutuhan logistik mahasiswa yang mengalami kesulitan pascabencana.

Kemendiktisaintek juga membuka opsi pengaturan jadwal Ujian Akhir Semester (UAS) secara lebih fleksibel. Skema ini diberikan bagi kampus maupun mahasiswa yang kondisi keluarganya terimbas bencana, sehingga proses akademik tetap berjalan tanpa menambah beban psikologis.

BACA JUGA:Pemerintah Beri Bantuan Hidup Rp1,25 Juta/Bulan bagi Mahasiswa Korban Bencana Sumatera

Bantuan lain berupa penggalangan kebutuhan darurat akan dilakukan melalui kampus di kawasan terdampak. Kebutuhan tersebut meliputi makanan, pakaian, penjernih air bersih, hingga pengiriman tenaga kesehatan guna mempercepat penanganan dasar bagi sivitas akademika.

Pada aspek pendampingan mental, kementerian membentuk tim psikososial untuk dosen, mahasiswa, dan masyarakat. Program ini akan dikolaborasikan bersama psikolog, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), serta relawan terlatih dalam menangani trauma pascabencana.

Kemendiktisaintek turut menyiapkan bantuan sarana pembelajaran untuk mempercepat stabilisasi perkuliahan. Fasilitas yang diberikan diarahkan agar proses belajar mengajar kembali berjalan normal mengikuti kebutuhan masing-masing perguruan tinggi.

Upaya terakhir ialah pemulihan infrastruktur pendidikan dan sosial yang rusak akibat banjir dan longsor. Perbaikan diarahkan pada fasilitas utama seperti ruang kuliah dan area kegiatan kampus agar sivitas akademika dapat kembali beraktivitas secara bertahap.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Fauzan, memaparkan bahwa terdapat 60 perguruan tinggi terdampak bencana di Sumatera. Angka tersebut terdiri atas empat Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 27 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Aceh, satu PTN dan 13 PTS di Sumatera Utara, serta sembilan PTN dan enam PTS di Sumatera Barat.

BACA JUGA:Pemerintah Beri Bantuan Hidup Rp1,25 Juta/Bulan bagi Mahasiswa Korban Bencana Sumatera

Ia menyampaikan sebagian besar aktivitas belajar terhenti akibat keterbatasan akses serta perpindahan sivitas akademika ke lokasi aman. Kondisi lingkungan belajar yang belum kondusif membuat proses perkuliahan tidak dapat berjalan optimal.

Berdasarkan data kementerian, total 1.306 dosen dan 18.824 mahasiswa tercatat menjadi korban terdampak banjir dan longsor. Pemerintah berharap rangkaian program pemulihan dapat membantu sivitas akademika kembali melanjutkan kegiatan pendidikan dengan lebih tenang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait