Presiden Prabowo Resmikan Jembatan Kabanaran 2,3 Km Bernilai Rp863 Miliar

DIY, RADARTVNEWS.COM – Presiden RI Prabowo Subianto resmikan beroperasinya Jembatan Kabanaran yang menghubungkan wilayah Kulonprogo dan Bantul, Rabu siang. Infrastruktur ini menjadi jalur strategis bagi mobilitas masyarakat pesisir selatan DIY serta mendukung konektivitas lintas kabupaten di kawasan tersebut.

Dalam sambutannya, Presiden menekankan nilai sejarah kawasan jembatan itu bagi masyarakat sekitar. Ia menyebut lokasi tersebut memiliki keterkaitan erat dengan perjuangan masa lampau yang menjadi bagian dari cerita besar perlawanan rakyat Jawa. “Tadi kita sudah mendengar arti historis tempat ini, perjuangan Pangeran Mangkubumi melawan Belanda yang bermarkas di sini,” kata Presiden.

Kepala Negara berharap keberadaan jembatan ini membawa dampak positif terhadap aktivitas wisata dan perdagangan masyarakat. Ia menilai peningkatan aksesibilitas di wilayah selatan akan diikuti meningkatnya arus kunjungan serta pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih kuat pada tahun-tahun mendatang.

Prosesi peresmian dilakukan tepat di tengah jembatan yang terbentang di atas Sungai Progo. Seremoni berlangsung dengan penekanan tombol sirene dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Prabowo sebagai tanda dimulainya operasional infrastruktur tersebut.

Jembatan Kabanaran, yang sebelumnya bernama Jembatan Pandansimo, memiliki total bentang sekitar 2,3 kilometer. Proyek ini dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum sejak 2022 dan diselesaikan pada Juni 2025 dengan nilai investasi Rp863,72 miliar dari anggaran pusat.

Pembangunan jembatan tersebut menjadi bagian dari jaringan Lintas Pantai Selatan (Pansela) Jawa yang kini telah mencapai sekitar 1.300 kilometer dari target 1.500 kilometer. Pemerintah terus menuntaskan sisa 250 kilometer untuk memastikan kelancaran konektivitas selatan Jawa secara menyeluruh.

BACA JUGA:Jaringan Teror Sasar Anak Lewat Platform Digital, Densus 88 Amankan Lima Perekrut

Presiden Prabowo menyampaikan kekagumannya terhadap desain jembatan yang memadukan unsur budaya lokal. “Saya sangat terkesan keindahan ini, luar biasa juga desainnya sangat luar biasa,” ujarnya pada kesempatan tersebut, seraya menyoroti unsur arsitektur yang menampilkan elemen gunungan, rumah joglo, dan motif batik.

Ia menegaskan bahwa pembangunan jembatan tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga melambangkan keterhubungan antara sejarah dan masa kini. Presiden menilai kawasan selatan DIY memiliki kekayaan budaya dan spiritualitas yang penting bagi masyarakat Jawa secara keseluruhan.

Pada akhir sambutan, Presiden menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pembangunan. Ia meminta agar infrastruktur yang telah dibangun dijaga dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. “Terima kasih atas jeri payah semua pihak yang telah bekerja. Saya titip perawatan dan juga untuk selanjutnya ya termasuk kalangan PU untuk melaksanakan proyek-proyek infrastruktur dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menjelaskan bahwa pembangunan Jembatan Kabanaran menelan biaya sekitar Rp863,72 miliar. Ia menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat konektivitas nasional melalui pembangunan infrastruktur yang merata dan berkelanjutan.

Selain Jembatan Kabanaran, Kepala Negara turut meresmikan empat proyek infrastruktur lainnya. Proyek tersebut meliputi Underpass Gatot Subroto di Medan, Underpass Joglo di Surakarta, Flyover Cangguk di Magelang, serta Jembatan Sambas Besar di Kalimantan Barat yang kini mulai beroperasi.

Penamaan baru Jembatan Kabanaran diusulkan pemerintah daerah dan telah melalui proses konsultasi dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Dengan pengesahan nama ini, kawasan sekitar jembatan diharapkan semakin berkembang sebagai simpul baru aktivitas ekonomi wilayah selatan.

BACA JUGA:Bahlil Pastikan Impor Minyak dari AS Siap Dimulai Desember 2025

Sumber: