BANNER HEADER DISWAY HD

Ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Diduga Pelaku Korban Perundungan

Ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Diduga Pelaku Korban Perundungan

-ANTARA Foto-

JAKARTA, RADARTVNEWS.COM – Peristiwa ledakan mengguncang SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11) sekitar pukul 12.15 WIB. ledakan terjadi di area masjid sekolah saat kegiatan Salat Jumat tengah berlangsung. Suara ledakan terdengar keras hingga ke lingkungan sekitar dan menimbulkan kepanikan di antara siswa dan warga.

Aparat gabungan dari kepolisian, TNI, Brimob, dan Tim Penjinak Bom (Jibom) segera dikerahkan untuk mensterilkan lokasi. Area masjid yang menjadi pusat ledakan dipasangi garis polisi, sementara petugas pemadam turut membantu proses evakuasi. Sejumlah kaca pecah dan tembok masjid tampak rusak akibat kerasnya ledakan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengonfirmasi bahwa terduga pelaku ledakan telah ditemukan dan saat ini sedang menjalani operasi di rumah sakit. Ia memastikan pelaku masih hidup, namun belum bisa diperiksa karena kondisi kesehatannya belum stabil. “Motifnya masih didalami oleh penyidik,” ujar Listyo.

Kapolri menambahkan, senjata yang ditemukan di lokasi kejadian bukan senjata api sungguhan, melainkan mainan. Barang tersebut ditemukan di sekitar masjid bersamaan dengan beberapa tulisan yang kini tengah diperiksa lebih lanjut oleh tim investigasi. Polisi juga masih menelusuri asal bahan peledak yang digunakan dalam insiden tersebut.

Hingga Jumat malam, tercatat sedikitnya 60 orang mengalami luka-luka akibat ledakan, dua di antaranya harus menjalani operasi karena luka serius. Sebagian korban telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Kapolri memastikan bahwa tidak ada korban meninggal dunia dalam peristiwa ini.

BACA JUGA:Kemenag Salurkan Rp610 Juta untuk Rehabilitasi Asrama Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Berdasarkan keterangan awal di lapangan, ledakan diduga berasal dari perangkat sound system di dalam masjid. Namun, hasil penyelidikan sementara menunjukkan adanya kemungkinan ledakan disebabkan oleh bahan peledak buatan yang dibawa oleh seorang siswa. Polisi masih menelusuri lebih dalam sumber pasti ledakan tersebut.

Saksi mata bernama Sela, siswa kelas XI SMAN 72 Jakarta, mengatakan bahwa ledakan terjadi tepat setelah khutbah Jumat selesai dan sebelum iqomah dikumandangkan. “Saya menduga siswa ini ingin balas dendam dan bunuh diri. Tadi saya lihat ada tiga jenis bom dan hanya dua yang meledak,” ungkapnya.

Sela juga menuturkan bahwa pelaku diduga merupakan siswa yang kerap mengalami perundungan di lingkungan sekolah. Dugaan itu kini tengah menjadi fokus penyelidikan polisi untuk mengetahui apakah aksi tersebut merupakan bentuk balas dendam atas tekanan yang dialami pelaku.

Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Lodewijk Freidrich Paulus menyampaikan bahwa hingga sore hari tercatat tiga orang mengalami luka berat dan 17 orang lainnya luka ringan. Ia menyebut pemerintah terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan dinas pendidikan untuk menangani dampak insiden ini.

Sementara itu, proses penyisiran lokasi masih dilakukan oleh aparat hingga Jumat malam. Polisi memastikan tidak ada bahan peledak aktif lain yang tersisa di area sekolah. Aktivitas belajar mengajar di SMAN 72 untuk sementara dihentikan sampai kondisi benar-benar aman dan proses penyelidikan selesai.

BACA JUGA:Tragedi KKN UIN Walisongo, Enam Mahasiswa Hanyut Saat River Tubing di Kendal

Peristiwa ini menjadi perhatian serius berbagai pihak, terutama terkait keamanan sekolah dan kesejahteraan psikologis siswa. Kepolisian berjanji akan mengungkap motif pelaku secara menyeluruh dan memastikan peristiwa serupa tidak kembali terjadi di lingkungan pendidikan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: