BANNER HEADER DISWAY HD

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional: Momentum Jaga Flora dan Fauna Nusantara dari Kepunahan

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional: Momentum Jaga Flora dan Fauna Nusantara dari Kepunahan

Flora dan Fauna Indonesia--Istimewa

RADARTVNEWS.COM - Setiap tanggal 5 November diperingati sebagai Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN), momen penting untuk mengingatkan seluruh lapisan masyarakat akan pentingnya merawat flora dan fauna Nusantara

HCPSN bermakna “puspa” sebagai bunga dan “satwa” sebagai hewan, yang razem mencerminkan keragaman hayati Indonesia. Keputusan ini diambil melalui Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993 sebagai upaya formal menjaga kekayaan alam bangsa. 

Untuk tahun 2025, tema yang diangkat adalah “Menjaga Kekayaan Hayati Nusantara”, sebagai ajakan untuk bergerak bersama, mulai dari anak sekolah, komunitas lokal hingga pemerintah daerah dalam upaya pelestarian dan penyelamatan puspa dan satwa. 

Indonesia terkenal dengan kekayaan flora dan fauna-nya: ada ribuan jenis tumbuhan dan ratusan spesies hewan yang endemik di Nusantara. Namun kondisi seperti deforestasi, perburuan ilegal, dan perubahan iklim menjadi tantangan besar yang membuat banyak spesies terancam punah. 

Pada HCPSN tahun ini, berbagai kegiatan digelar di seluruh penjuru tanah air, seperti penanaman pohon lokal, kampanye edukasi tentang satwa langka, lomba poster di sekolah, dan kunjungan lapangan ke hutan ataupun taman nasional. Hal ini dilakukan agar kesadaran tidak berhenti hanya pada satu hari peringatan saja. 

Puspa nasional mencakup bunga seperti Melati (Jasminum sambac), Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis), dan Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii). Sedangkan satwa nasional mencakup hewan seperti Komodo, Ikan Siluk Merah, dan Elang Jawa. Semua itu adalah simbol keunikan alam Indonesia. 

BACA JUGA:Tersisa Dua Ekor, Badak Kalimantan Hadapi Ancaman Kepunahan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak masyarakat untuk turut aktif, misalnya melalui aksi sederhana seperti menanam pohon atau mengajak anak-anak dalam kampanye cinta alam. Sesuai agenda resmi, HCPSN 2025 juga masuk dalam kalender kegiatan nasional Kementerian tersebut. 

BACA JUGA:Rahasia Cantik Alami: Manfaat Bunga Melati untuk Kesehatan dan Kecantikan

Meski sudah ada peringatan dan kampanye, pengamat lingkungan menegaskan bahwa efektivitasnya akan terlihat jika ada langkah jangka panjang: penegakan hukum terhadap perdagangan satwa ilegal, peningkatan standar konservasi, dan pemulihan habitat yang sudah terdampak. HCPSN bukan hanya tentang hari peringatan, melainkan komitmen berkelanjutan. 

Sebagai warga negara, kita bisa mulai dari hal kecil namun berdampak: misalnya menanam tanaman lokal di pekarangan rumah, membagikan informasi di media sosial tentang keragaman hayati Indonesia, atau sekadar mengurus sampah dengan tertib agar habitat flora dan fauna tetap aman. Setiap langkah kecil membantu usaha besar.

Mari jadikan HCPSN 2025 sebagai momentum nyata untuk mencintai puspa dan satwa, bukan hanya sebagai simbol, tetapi sebagai aksi nyata demi masa depan alam dan generasi penerus yang lebih baik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: