Sukseskan Program MBG, BGN Dorong Kolaborasi Lintas Sektor
--sumber foto ilustrasi by Rayhan
Bandarlampung, RADARTVNEWS.COM — Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahwa keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Program MBG digagas sebagai solusi pemenuhan gizi bagi bayi, balita, anak-anak, serta ibu hamil dan menyusui.
“Program ini bukan hanya tentang memberi makan, tetapi tentang membentuk generasi unggul. Karena itu, dukungan dan sinergi dari berbagai pihak sangat diperlukan,” kata Anyelir Puspa Kemala, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi BGN, saat sosialisasi MBG di Kota Bandarlampung, Selasa.
Anyelir menjelaskan, pemenuhan gizi adalah tanggung jawab bersama. Oleh sebab itu, pelaksanaan MBG di tingkat daerah harus melibatkan pihak yang memahami isu gizi dan berkomitmen dalam pelaksanaannya. Ia berharap masyarakat ikut aktif, terutama dengan menjadi mitra kerja di Dapur MBG.
“Setiap dapur MBG akan menyerap antara 45 hingga 50 tenaga kerja lokal yang tergabung dalam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Mereka dipimpin oleh seorang Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh BGN,” jelasnya.
Struktur dapur MBG dirancang profesional, di mana Kepala SPPG akan bekerja bersama ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kualitas nutrisi dan efisiensi distribusi makanan. Tujuannya adalah agar makanan yang dibagikan memiliki nilai gizi seimbang dan dapat menjangkau seluruh sasaran secara tepat waktu.
BACA JUGA:Wagub Lampung Resmikan Aplikasi Lampung In, Perkuat Layanan Publik dan Kolaborasi Digital
Sementara itu, Rahmawati Herdian, anggota Komisi IX DPR RI, menyampaikan bahwa MBG adalah langkah konkret pemerintah dalam menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, program ini tak hanya berdampak pada peningkatan kesehatan masyarakat, tapi juga menggerakkan ekonomi lokal.
“Dapur MBG membeli bahan makanan dari petani lokal, pengusaha bahan pangan, hingga BUMDes. Artinya, selain menyehatkan generasi bangsa, program ini ikut menghidupkan roda perekonomian daerah,” katanya.
Ia menegaskan pentingnya keberlanjutan program MBG sebagai bagian dari agenda pembangunan nasional. Rahmawati berharap pemerintah daerah dapat aktif mengambil peran sebagai pelaksana lapangan dan pengawas kualitas pelaksanaan program.
Dengan desain yang terstruktur, pendekatan partisipatif, dan misi sosial yang kuat, MBG diharapkan menjadi model penanganan gizi secara nasional, terutama di wilayah dengan tingkat stunting dan gizi buruk yang masih tinggi.
“Indonesia Emas 2045 bukan hanya cita-cita, tapi sedang kita bentuk mulai hari ini. MBG adalah salah satu pondasinya,” tutup Rahmawati.
BACA JUGA:Wagub Lampung Resmikan Aplikasi Lampung In, Perkuat Layanan Publik dan Kolaborasi Digital
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
