Gunung Semeru Erupsi Delapan Kali Selasa Dini Hari, Kolom Abu Capai 1.000 Meter
-ANTARA Foto-
RADARTVNEWS.COM - Gunung api aktif Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan pada Selasa pagi, 25 November 2025. Sejak pukul 00.20 WIB hingga pukul 05.33 WIB tercatat delapan kali letusan dengan tinggi kolom abu mencapai hingga sekitar 1.000 meter di atas puncak.
Letusan pertama terjadi pukul 00.20 WIB dengan kolom abu teramati setinggi sekitar 700 meter di atas puncak, berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara. Selanjutnya pukul 00.41 WIB tercatat letusan dengan tinggi kolom sekitar 600 meter, pukul 00.53 WIB - sekitar 800 meter, pukul 01.18 WIB setinggi 400 meter, kemudian pukul 01.34 WIB kembali 800 meter, pukul 01.37 WIB sekitar 500 meter, pukul 04.45 WIB 800 meter, dan yang terakhir pukul 05.33 WIB dengan kolom abu teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak gunung.
Pihak pengamatan dari Pos Pengamatan Gunung Semeru melalui petugas Liswanto mengonfirmasi bahwa hingga saat laporan dibuat, aktivitas letusan masih berlangsung. Kolom abu yang muncul didominasi warna putih hingga kelabu dan berarah ke utara dengan intensitas sedang. Status gunung tetap ditetapkan sebagai Level IV (Awas) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
BACA JUGA:Gunung Semeru Naik ke Level IV Awas Setelah Erupsi Besar, Warga Diminta Segera Evakuasi
BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi Beruntun, Warga Diminta Waspada Lahar dan Awan Panas
Rekomendasi mitigasi telah dikeluarkan, antara lain larangan melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang aliran Sungai Besuk Kobokan sejauh 20 km dari puncak gunung serta pembatasan aktivitas di sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena potensi bahaya awan panas dan aliran lahar masih sangat tinggi. Kondisi hujan yang melanda kawasan tersebut juga disebut menjadi faktor yang memperkuat potensi erupsi, karena air hujan dapat meresap ke dalam struktur gunung, memicu perubahan tekanan dalam sistem vulkanik.
Hingga berita ini ditulis, belum terdapat laporan resmi tentang korban jiwa atau kerusakan besar yang dipublikasikan secara menyeluruh. Namun menurut laporan awal, tercatat tiga orang mengalami luka berat dan sekitar 204 hektare lahan terdampak akibat erupsi. Masyarakat di sekitar lereng gunung dan pemantau aktivitas vulkanik diminta tetap waspada, mematuhi peringatan otoritas, dan menjauhi zona bahaya yang telah ditetapkan agar potensi dampak lebih besar dapat dihindari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
