BANNER HEADER DISWAY HD

Speech Delay: Ketika Anak Mengalami Keterlambatan Bicara, Waspadai Tanda dan Penyebabnya

Speech Delay: Ketika Anak Mengalami Keterlambatan Bicara, Waspadai Tanda dan Penyebabnya

Ilustrasi--ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM - Bicara merupakan salah satu tahap penting dalam tumbuh kembang anak. Namun, tidak semua anak melewati fase ini dengan kecepatan yang sama. Sebagian anak mungkin mengalami keterlambatan dalam berbicara, atau yang dikenal dengan istilah speech delay. Kondisi ini bukan sekadar anak yang “belum mau bicara”, melainkan bisa jadi tanda adanya hambatan pada perkembangan komunikasi. 

Dikutip dari laman IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), speech delay atau keterlambatan bicara adalah kondisi ketika kemampuan berbicara anak tidak sesuai dengan tahapan usianya. Misalnya, anak usia dua tahun seharusnya sudah bisa mengucapkan dua kata sederhana, tetapi belum menunjukkan kemampuan tersebut. 

BACA JUGA:Viral Buku 'Tembok Berusia 80 Tahun' Dr.Hideki Wada, Bagikan 44 Pesan Hidup Bahagia Untuk Lansia

Menurut American Speech-Language-Hearing Association (ASHA), penyebab speech delay bisa sangat beragam, mulai dari faktor pendengaran, gangguan perkembangan otak, kurangnya stimulasi bahasa, hingga kondisi medis tertentu seperti autisme atau gangguan pendengaran. Faktor lingkungan juga berpengaruh, terutama jika anak jarang diajak berinteraksi secara langsung. 

Tanda-tanda speech delay biasanya dapat dikenali sejak dini. Anak mungkin terlihat tidak merespons ketika diajak bicara, jarang mengoceh, sulit meniru suara, atau kesulitan memahami instruksi sederhana. Pada usia tiga tahun, anak umumnya sudah bisa mengucapkan kalimat pendek dan dimengerti oleh orang lain. Jika belum mencapai tahap ini, orang tua disarankan segera berkonsultasi dengan dokter anak atau terapis wicara. 

Kabar baiknya, speech delay bukan berarti anak tidak bisa berbicara selamanya. Dengan deteksi dini dan intervensi yang tepat, perkembangan bahasa anak bisa berkembang pesat. Terapi wicara menjadi salah satu metode efektif yang disarankan oleh ahli. Selain itu, peran orang tua juga sangat penting, seperti sering mengajak anak berbicara, membacakan buku cerita, atau menyanyikan lagu bersama untuk menstimulasi kemampuan bahasanya. 

Melansir Healthy Children (2024), anak yang mendapat stimulasi bahasa sejak dini memiliki peluang lebih besar untuk mengejar ketertinggalan dalam kemampuan berbicara. Oleh karena itu, jangan menunggu terlalu lama jika muncul tanda-tanda keterlambatan. Semakin cepat dilakukan intervensi, semakin besar kemungkinan anak untuk berkembang sesuai tahapan usianya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: