BANNER HEADER DISWAY HD

Gus Elham Minta Maaf Usai Video Cium Anak Perempuan Tuai Kecaman

Gus Elham Minta Maaf Usai Video Cium Anak Perempuan Tuai Kecaman

Gus Elham Minta Maaf Usai Video Cium Anak Perempuan Tuai Kecaman--ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM - Mohammad Elham Yahya Luqman atau yang dikenal sebagai Gus Elham menyampaikan permintaan maaf setelah aksinya mencium anak-anak perempuan dalam sebuah acara pengajian viral dan menuai kritik luas dari publik.

Peristiwa tersebut terekam dalam sebuah video yang menunjukkan Gus Elham mencium anak-anak perempuan di bawah umur serta bertanya kepada salah satu dari mereka apakah boleh menciumnya lagi. Anak tersebut terdengar menjawab “boleh”, sementara sejumlah jemaah tampak tertawa.

Video itu kemudian menyebar dengan cepat di media sosial dan memicu kecaman. Banyak warganet menilai tindakan tersebut tidak pantas, apalagi dilakukan oleh seorang tokoh agama. Berbagai seruan perlindungan anak dan kritik terkait dugaan tindakan tidak etis pun bermunculan.

Wakil Menteri Agama, Romo Muhammad Syafi’i, turut menanggapi kejadian ini. Ia menyebut perilaku tersebut sangat tidak pantas dan mengingatkan bahwa anak-anak merupakan kelompok yang wajib dilindungi negara. Syafi’i menegaskan bahwa tokoh agama seharusnya menjadi teladan dalam menjaga batasan perilaku.

BACA JUGA:Lokasi Baru Ponpes Al Khoziny Ditetapkan, Pembangunan Siap Dimulai

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Alissa Wahid, juga mengecam tindakan tersebut. Ia menilai bahwa apa yang dilakukan Gus Elham mencederai nilai-nilai dakwah dan menyampaikan bahwa teladan seorang pendakwah seharusnya tercermin dari akhlak dan sikap, bukan sebaliknya.

Merespons besarnya kritik, Gus Elham pada Selasa (11/11) menyampaikan permintaan maaf melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram @fuadbakh. Ia mengakui bahwa tindakannya adalah sebuah kekhilafan serta berjanji menjadikan insiden tersebut sebagai pembelajaran. Ia juga menjelaskan bahwa anak-anak dalam video tersebut berada di bawah pengawasan orang tua dan rutin hadir dalam pengajiannya.

Kasus ini menyoroti kembali pentingnya pengawasan ketat terhadap kegiatan keagamaan yang melibatkan anak-anak, terutama terkait batasan interaksi fisik. Kementerian Agama sebelumnya telah menerbitkan pedoman mengenai lingkungan pesantren dan madrasah yang ramah anak.

Hingga kini, diskusi publik seputar standar perilaku tokoh agama dan perlindungan anak terus berlangsung di media sosial.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: