Tragedi Langit Liuyang: “Hujan Api” dari Drone dan Kembang Api Bikin Warga Berlarian
Tangkapan layar tragedi jatuhnya ratusan drone di Liuyang--ISTIMEWA
RADARTVNEWS.COM – Pertunjukan langit megah di Liuyang, Provinsi Hunan, Tiongkok, berubah menjadi tragedi ketika ribuan drone dan kembang api jatuh ke arah penonton pada Rabu malam (2/10/2025). Acara yang seharusnya memukau mata justru memicu kepanikan massal dan meninggalkan kerusakan di area sekitar sungai.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat penonton berlari menyelamatkan diri dari “hujan api” yang tiba-tiba jatuh. Beberapa orang menunduk dan menutupi kepala mereka dengan tangan atau kursi plastik untuk menghindari percikan kembang api. Suasana berubah kacau hanya dalam hitungan detik setelah ribuan drone yang membentuk formasi di langit kehilangan kendali.
Ribuan Drone Terjun Bebas ke Kerumunan
Dilansir dari media lokal, insiden terjadi sekitar pukul 20.45 waktu setempat, saat pertunjukan baru berlangsung separuh. Sekitar 1.500 drone yang digunakan untuk membentuk pola di langit mengalami gangguan sistem navigasi, menyebabkan sebagian besar jatuh ke arah penonton dan area sungai.
Selain drone, beberapa perangkat kembang api ikut meledak di udara secara tidak terkendali, membuat api menyebar ke beberapa titik. Petugas keamanan dan panitia langsung mengevakuasi warga ke area aman.
Meski belum ada laporan korban jiwa, sejumlah orang dilaporkan mengalami luka ringan akibat percikan api dan benturan saat berlari menyelamatkan diri.
BACA JUGA:Rumah Sakit di China Gunakan Teknologi “Cahaya Tembus Kulit” untuk Deteksi Pembuluh Darah
BACA JUGA:Trump Perintahkan Israel Hentikan Serangan ke Gaza Usai Hamas Setuju Usulan Damai AS
Pihak Berwenang Lakukan Penyelidikan
Pemerintah Kota Liuyang telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab pasti insiden ini. Biro Keamanan Publik menyatakan dugaan awal mengarah pada gangguan sistem komunikasi antara pusat kendali dan drone, kemungkinan dipicu oleh interferensi sinyal atau faktor cuaca.
Petugas pemadam kebakaran juga sempat dikerahkan untuk memadamkan api di sekitar tepi sungai. Menurut laporan sementara, kebakaran dapat dikendalikan dalam waktu 30 menit.
Duka dan Kekhawatiran Warga
Liuyang selama ini dikenal sebagai “kota kembang api dunia”, pusat produksi piroteknik terbesar di Tiongkok. Namun, tragedi kali ini membuat warga setempat terpukul dan khawatir akan reputasi kota mereka.
“Saya datang untuk melihat keindahan lampu, tapi malah melihat api jatuh ke mana-mana,” ujar salah satu saksi mata dalam wawancara dengan media lokal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
