Benarkah Lari Bisa Bikin Muka Kendur? Ini Faktanya
Foto Orang Berlari--Pinterest
RADARTVNEWS.COM - Olahraga lari adalah aktivitas fisik yang melibatkan berlari dengan ritme yang cukup cepat, baik di jalan, trek, maupun treadmill. Olahraga ini cukup sederhana, cukup membutuhkan sepatu lari dan semangat untuk bergerak. Tidak heran, lari semakin digemari oleh banyak orang, terutama generasi muda.
Di Indonesia, khususnya di kalangan Gen Z dan milenial, lari telah muncul sebagai gaya hidup sehat yang populer. Banyak pemuda mulai rutin berlari bukan sekadar demi kebugaran, tetapi juga untuk mengelola stres dan memperkuat jejaring sosial. Data Strava menyebut sekitar 69% Gen Z lebih sering membagikan aktivitas lari dibandingkan olahraga lain, yang mencerminkan tingginya antusiasme terhadap lari, bahkan lebih tinggi dibanding bersepeda yang hanya mencapai sekitar 36%. Ditambah, maraknya komunitas lari, event seperti fun run dan maraton, serta dukungan teknologi (misalnya Garmin Connect dan aplikasi pelacak lainnya) turut memperkuat tren ini di Indonesia.
Manfaat Lari
1. Lari memiliki banyak manfaat positif, di antaranya:
2. Meningkatkan kesehatan jantung, peredaran darah, dan daya tahan tubuh
3. Membantu penurunan berat badan dan kebugaran fisik
4. Menurunkan stres dan meningkatkan kesehatan mental
5. Memupuk rasa disiplin dan pencapaian personal lewat event atau tantangan lari
Semua ini membuat lari jadi pilihan yang menarik bagi banyak orang, terutama generasi muda yang menyukai hasil cepat dan dukungan komunitas.
BACA JUGA:Postur Tubuh yang Benar Saat Berlari
Runner’s Face: Mitos atau Fakta?
Istilah runner’s face merujuk pada penampilan wajah yang tampak agak "cekung", keriput, atau mengendur seolah lari menyebabkan kulit wajah kendur. Tapi, apakah ini benar?
Faktanya, tidak ada bukti ilmiah bahwa lari secara langsung menyebabkan kerusakan kulit atau mempercepat penuaan wajah. Pakar kulit menyebut ini lebih banyak korelasi, bukan sebab-akibat langsung. Faktor seperti ekspresi tubuh sangat kurus (low body fat) dan paparan sinar matahari berlebih jauh lebih berpengaruh terhadap penurunan volume wajah atau kerutan.
Teori bahwa pantulan atau "bounce" saat berlari merusak kolagen dan elastisitas kulit ternyata tidak didukung oleh riset medis dan dianggap sebagai mitos urban. Bahkan, banyak ahli justru menyebut lari dan aktivitas kardiovaskular secara umum menyehatkan kulit, karena meningkatkan sirkulasi dan produksi kolagen.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
