Polemik Harga Singkong, Kenali Perbedaan Singkong Konsumsi dan Pabrik!

--
BANDAR LAMPUNG,RADARTVNEWS.COM - Polemik harga singkong di provinsi lampung belum terselesaikan. Namun yang menarik untuk diketahui adalahperbedaan antara singkong konsumsi dan singkong pabrik
Dimana singkong pabrik kini semakin menjadi sorotan di tengah krisis harga dan distribusi singkong yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, khususnya di Lampung.
Isu ini tidak hanya berdampak pada petani, tetapi juga memengaruhi industri dan konsumen, yang berpotensi mengguncang stabilitas ekonomi.
Singkong Konsumsi vs Singkong Pabrik
Singkong konsumsi adalah jenis singkong yang biasa dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan sehari-hari, seperti singkong rebus, keripik, atau getuk. Varietas ini memiliki kadar sianida yang relatif rendah, sehingga aman dikonsumsi setelah dimasak dengan benar. Rasanya pun cenderung manis atau gurih, tergantung pada jenisnya.p
Sebaliknya, singkong pabrik ditanam khusus untuk keperluan industri, seperti pembuatan tepung tapioka dan bioetanol. Singkong pabrik mengandung kadar pati yang sangat tinggi, namun juga memiliki kadar sianida yang lebih besar, sehingga tidak bisa langsung dikonsumsi tanpa pengolahan industri khusus.
BACA JUGA : Siapa Ditakuti Pabrik Singkong? Jangankan Instruksi Gubernur, Perintah Menteri Pertanianpun Dilawan
Masalah Harga dan Distribusi di Lampung
Lampung, yang menyumbang sekitar 40% dari total produksi singkong nasional, kini sedang menghadapi ketegangan antara petani dan pabrik pengolahan. Para petani menuntut harga pembelian singkong sebesar Rp1.400 per kilogram, namun banyak pabrik yang belum bisa memenuhi harga tersebut. Hal ini semakin diperparah dengan masuknya impor tepung tapioka dari negara-negara seperti Thailand dan Vietnam, yang diduga menekan harga singkong lokal.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menemukan bahwa meningkatnya volume impor tepung tapioka berhubungan langsung dengan penurunan harga beli singkong di Lampung. Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian Pertanian mengusulkan larangan impor singkong dan mendorong industri untuk menyerap hasil produksi petani lokal. Pemerintah juga sedang mendorong hilirisasi produk singkong, seperti pengembangan tepung mocaf dan bioetanol, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah komoditas ini.
Pentingnya Pemahaman Tentang Perbedaan Singkong Konsumsi dan Pabrik
Memahami perbedaan antara singkong konsumsi dan singkong pabrik sangat krusial, baik untuk petani, konsumen, maupun pelaku industri. Kesalahan dalam memilih jenis singkong bisa berisiko bagi kesehatan, karena singkong pabrik yang mengandung kadar sianida tinggi hanya aman dikonsumsi setelah melalui proses pengolahan industri. Selain itu, pemahaman yang tepat juga dapat membantu dalam menentukan harga yang adil dan mendukung keberlanjutan pasar singkong lokal.
Dengan semakin pentingnya komoditas singkong di pasar domestik, penting bagi semua pihak yang terlibat untuk memahami perbedaan antara singkong konsumsi dan singkong pabrik. Hal ini akan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih bijak dan mendukung stabilitas ekonomi pasar singkong di Indonesia, terutama di tengah dinamika ketegangan harga dan distribusi yang tengah berlangsung.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: