asn

Sutradara Film “Rindu Arini” Risqon Agustia Fasha : Film Memiliki Kekuatan Lebih dari Sekadar Hiburan

Sutradara Film “Rindu Arini” Risqon Agustia Fasha : Film Memiliki Kekuatan Lebih dari Sekadar Hiburan

FOTO ILUSTRASI -freepik-

BANDAR LAMPUNG, RADARTVNEWS.COM - Rizqon Agustia Fasha menegaskan sebagai seorang sineas, selalu percaya bahwa film memiliki kekuatan lebih dari sekadar hiburan.

Film bisa menjadi alat untuk menyuarakan sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang mungkin terpinggirkan dalam arus globalisasi yang semakin deras. "Rindu Arini" adalah manifestasi dari kegelisahannya  terhadap kepunahan bahasa daerah, khususnya bahasa Lampung.

Dalam proses kreatif film dirinya ingin menghadirkan sebuah kisah yang dekat dengan kehidupan masyarakat Lampung—sebuah cerita yang sederhana, tetapi memiliki makna mendalam. Arini, tokoh utama dalam film ini, adalah simbol dari banyak anak di luar sana yang harus berjuang menghadapi keterbatasan, tetapi tetap memelihara harapan. 

“Melalui perjalanannya bersama Abah Musa, saya ingin menampilkan kehangatan nilai-nilai lokal seperti gotong royong, keikhlasan, dan keteguhan hati, yang semakin jarang kita temui dalam kehidupan modern,” terang Rizqon.

Sedangkan alasannya, memilih untuk menggunakan bahasa Lampung di lebih dari separuh film, bukanlah keputusan yang mudah, tetapi Rizqon  yakin ini adalah langkah yang perlu diambil. Dia ingin penonton—baik yang berasal dari Lampung maupun dari luar daerah—merasakan keindahan dan kedalaman bahasa ini. Bahasa bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga identitas. 

BACA JUGA :Asmara Ditolak : Pemuda Bakar Tubuh LC Kafe di Way Halim Bandar Lampung

BACA JUGA :Gagal Beraksi di Sukarame Bandar Lampung, Pelaku Curanmor Wafat Dihajar Massa

“Ketika bahasa mati, kita kehilangan lebih dari sekadar kata-kata; kita kehilangan sejarah, kebijaksanaan, dan cara pandang hidup yang telah diwariskan dari generasi ke generasi,” ujar Rizqon mengingatkan.

Proses produksi film ini menjadi perjalanan yang sangat berkesan baginya dan tim. Kami bekerja dengan penuh semangat untuk menghadirkan visual yang autentik dan menggambarkan keindahan kehidupan sehari-hari di Lampung. Rizqon juga sangat bersyukur bisa bekerja sama dengan para aktor berbakat seperti Humaidi Abas dan Adzkia Ayuandira, serta didukung oleh banyak pihak yang memiliki kepedulian terhadap budaya daerah.

Harapan nya, "Rindu Arini" bisa menjadi lebih dari sekadar tontonan—dia ingin film ini menjadi bagian dari gerakan pelestarian bahasa dan budaya Lampung. Dirinya ingin anak-anak muda Lampung menonton film ini dan merasa bangga berbicara dalam bahasa mereka sendiri. 

BACA JUGA :Hore...Jakarta-Way Kanan Kini Bisa Naik Pesawat, Kamu Mesti Cobain

BACA JUGA :Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Berbagai Daerah, Warga Kesulitan Memperoleh Pasokan

“Saya ingin masyarakat luas melihat bahwa bahasa daerah bukan sesuatu yang kuno atau ketinggalan zaman, tetapi justru bagian dari kekayaan yang harus kita rawat bersama,” ujar Rizqon serius. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: