Yuk Kenali Perbedaan Haid, Nifas, dan Istihadhah
ilustrasi-Foto : Jefri Ardi-
RADAR TV - Pembahasan mengenai perbedaan haid, nifas, dan istihadhah menjadi suatu hal yang penting karena berkaitan dengan kebersihan diri sebelum melakukan ibadah seperti shalat, puasa, membaca al quran, dan thawaf. Masalah ini harus dipahami oleh seorang muslimah agar tidak keliru sehingga ibadah yang dilakukan juga sah menurut syariat.
Pertama kita akan membahas seputar haid, siapa sih yang tidak tahu apa itu haid? Pasti banyak orang yang sudah mengetahuinya namun banyak yang belum paham lebih dalam. Haid merupakan keluarnya darah dari farji (kemaluan) perempuan saat usianya sudah menginjak 9 tahun (berdasarkan perkiraan) menurut hitungan qomariyah. Darah haid ini keluar dalam keadaan sehat dan normal karena bukan disebabkan akibat melahirkan. Haid juga terjadi berdasarkan pada siklus bulanan tertentu. Warna darah haid ini juga dibedakan kedalam beberapa jenis yaitu warna hitam, coklat, merah, hingga merah jambu.
Lama masa haid terjadi sekitar 15 hari 15 malam dan yang paling singkat waktunya adalah satu hari satu malam (24 jam). Namun, umumnya yang terjadi masa haid hanya berkisar 6-7 hari hal ini juga ada dalam riset mazhab Imam Syafi’i. Sehingga tanda selesainya haid ini biasa dilihat dari kebiasaan atau siklus yang biasa terjadi tentu dengan darah yang sudah tidak keluar (sampai bersih) dari farji perempuan. Selanjutnya, apabila sudah selesai seorang perempuan harus melakukan mandi wajib sebelum melakukan ibadah kepada Allah SWT. Mandi wajib ini tidak boleh ditunda-tunda, harus disegerakan meskipun dalam keadaan malam yang dingin.
Pembahasan selanjutnya adalah tentang nifas, yang ini juga terjadi pada perempuan setelah melahirkan. Darah yang keluar saat atau sebelum melahirkan belum digolongkan sebagai darah nifas. Lama nifas biasa terjadi hingga 60 hari dan yang paling cepat adalah ketika terpisahnya anak dari vagina. Adapun umumnya nifas terjadi sekitar 40 hari. Nah, tanda-tanda berakhirnya masa nifas ini sama dengan haid, yaitu saat berhentinya darah yang keluar dari farjinya perempuan. Cara bersuci dari hadas nifas ini sama dengan haid yaitu dengan melakukan mandi wajib sebelum beribadah kepada Allah SWT.
Terakhir adalah istihadhah yaitu darah yang keluar selain dari haid dan nifas. Lalu bagaimana cara membedakannya? Terdapat beberapa tanda darah istihadhah yang bisa kamu pahami, seperti darah yang yang keluar sebelum usia 9 tahun, darah menopause, darah yang keluar setelah masa suci dari haid, dan darah yang keluar sebelum melahirkan. Selain itu, kamu juga bisa melihat perbedaan darah istihadhah ini memiliki warna merah pucat tidak memiliki aroma seperti darah haid, lalu darah istihadhah ini digolongkan dalam darah penyakit.
Seseorang yang mengalami masa istihadhah tetap diwajibkan shalat dan puasa karena jenis hadas ini hanya membatalkan wudhu saja. Namun terdapat beberapa ketentuan yang harus dilakukan sebelum melakukan shalat yang harus diperhatikan salah satunya seperti menggunakan pembalut ketika hendak shalat serta melafalkan niat wudhu yang sedikit berbeda.
Nah berdasarkan perbedaan-perbedaan yang sudah disebutkan diatas semoga kamu bisa memahami lebih dalam ya! Lalu apa saja larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan ketika seseorang mengalami masa haid dan nifas? Berikut rangkumannya.
1. Dilarang melakukan shalat
2. Dilarang menjalankan puasa
3. Dilarang menyentuh dan membaca Al Quran
4. Dilarang membawa mushaf
5. Dilarang masuk dan berdiam diri didalam masjid (dikhawatirkan mengotori masjid)
6. Dilarang melakukan thawaf
Demikian rangkuman penjelasan mengenai perbedaan haid, nifas, dan istihadhah. Bukan hanya perempuan saja, hal ini juga harus dipahami oleh laki-laki yang pada saatnya nanti menjadi seorang suami. Semoga penjelasan ini bermanfaat dan semoga kita semua selalu berkeinginan dan memiliki menjadi pribadi yang lebih baik. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: