Mengapa Kereta Babaranjang Kerap Berhenti Di Perlintasan Jalan Sultan Agung Bandar Lampung?
KONTRA PRODUKTIV - Kereta api babaranjang kerap berhenti di Jalan Sultan Agung saat jam aktivitas padat di pagi hari.-Hendarto Setiawan-
”Bagaimana Pak, kita terpaksa putar balik. Sudah ditungu lima menit, keretanya tidak bergerak. Terpaksa kita putar balik,” tandasnya.
Antrean panjang kendaraan yang hendak melintas pasti terjadi. Apalagi untuk kendaraan jenis mobil tak mungkin untuk putar balik. Akibatnya semakin panjang antrean, maka munculah pelanggaran lain.
Khusus pengendara sepeda motor ”yang tak punya otak” biasanya menempatkan motornya di sisi perlintasan arah berlawanaan jalan. Mereka tak mau ikut antre di lajur semestinya karena antrean sudah sangat panjang.
Kondisi ini sangat membahayakan pengendara lain. Ketika ular besi ini berlalu dan palang pintu terbuka. Maka mereka dengan cepat menerobos jalur yang bukan haknya.
Sejumlah informasi menyebutkan, kereta api babaranjang dari arah Tanjung Karang ini sengaja berhenti untuk memberikan waktu lewat kereta api dari arah Palembang saat masuk Stasiun Labuhan Ratu.
Selain pagi hari, biasanya kereta api pengangkut batu bara ini sering berhenti di siang dan sore hari. Namun tergantung trafick perjalanan kereta api dari arah Palembang.
”Pertanyaanya, pihak PT KAI mengubah kebijakan agar kereta tidak berhenti di perlintasan saat jam kerja. Atau berhenti tidak di perlintasan, kan masih ada ruang untuk berhenti. Bukan di tengah jalan, ini kan merepotkan semua,” ucap Ucup warga sekitar. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: