Gunung Anak Krakatau Meletus, Arus Penyeberangan Bakauheni - Merak Terpantau Aman
AMAN : Situasi Pelabuhan Bakauheni, Provinsi Lampung di malam hari.-Hendarto Setiawan-
RADARTV : Gunung Anak Krakatau (GAK) meletus dan memuntahkan lava pijar pada Ahad 26 November 2023, pukul 12.28 WIB. Gunung berapi yang berada di perairan Selat Sunda antara Provinsi Lampung dan Banten ini menyemburkan lava dan terlihat kepulan lava pijar disertai abu membumbung tinggi mencapai 450 meter dari puncak GAK.
Dari laman resmi Pusat Vulkanologi, Mitigasi, Bencana dan Geofisika (PVMBG) menyebutkan erupsi terjadi pada Ahad siang. erupsi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah letusan gunung api atau semburan minyak panas atau uap panas.
Sementara berdasarkan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), erupsi meurpakan peristiwa keluarnya magma dari gunung api menuju permukaan bumi yang bisa dikeluarkan secara efusif maupun eksplosif.
Magma Indonesia melalui laporan yang disampaikan Anggi Nuryo Saputro, petugas pos pantau Gunung Anak Krakatau, menuliskan jikalau kepulan asap kelabu pekat membumbung setinggi 450 meter dari atas puncak. Kepulan asap erupsi Gunung Anak Krakatau mengarah ke Timur Laut.
Erupsi GAK di penghujung bulan November ini terekam di alat seismograf dengan amplitudo maksimum 50 mm (millimeter) dengan amplitudo dan berlangsung sekitar 32 detik. Saat ini Gunung Anak Krakatau berada di Level III atau berstatus siaga.
”Masyarakat, nelayan dan wisawatan atau pengunjung dilarang mendekat dalam radius 5 kilometer,” tulis Magma Indonesia.
Pelayaran Selat Sunda Terpantau Aman
Sementara itu, proses pelayaran laut penumpang dan barang dari Pelabuhan Bakauheni, Provinsi Lampung menuju Pelabuhan Merak, Provinsi Banten terpantau aman dan lancar. Jalur laut penyeberangan sepanjang 36 kilometer ini relatif sangat jauh dari posisi Gunung Anak Krakatau. Termasuk tak terpengaruh dengan imbauan PVMBG di luar jalur aman sekitar 5 kilometer dari GAK.
"Sejauh ini, pelayaran dari siang hingga malam ini lancar dan aman," ujar salah satu warga yang baru saja nyebrang dari Jakarta.
Begitu pula dengan gelombang laut tak terpengaruh, meski Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi. Tidak ada informasi terjadi tsunami seperti yang terjadi pada 28 Desember 2018 silam.
Sejumlah warga sipil di kawasan Tanjung Lesung, Provinsi Banten menyatakan mendengar suara dentuman diduga berasal dari letusan Gunung Anak Krakatau. "Kedengeran jelas suara letusannya," ujar Kyai Unang,
Sementara itu, Andi Suardi, Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung mengatakan erupsi Gunung Anak Krakatau menimbulkan tinggi kolom abu sekitar 450 meter di atas puncak atau sekitar 607 meter di atas permukaan laut.
"Terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau hari Ahad, 26 November 2023, pukul 12.28 WIB. Tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 450 meter di atas puncak 607 meter di atas permukaan laut," kata Andi Suardi, siang tadi.
Pihaknya memastikan letusan itu mengeluarkan abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas tebal. Erupsi ini juga terekam selama 32 detik di seismograf dengan amplitudo maksimum 50 mm.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: