Keluarga dan Lingkungan Pergaulan Pengaruhi Kenakalan Pelajar
Wakil Ketua Komnas Perlindungan Anak Provinsi Lampung Gunawan Handoko-rilis.id-
RADARTV – Sejumlah kalangan menyatakan sangat prihatin dan menyayangkan peristiwa tawuran pelajar hingga berakibat seorang pelajar meninggal dunia.
Peristiwa ini, menurut Wakil Ketua KOMNAS Perlindungan Anak Provinsi Lampung Gunawan Handoko harus dijadikan momentum untuk membenahi sistem pendidikan di rumah, dan sekolah.
”Satu nyawa hilang akibat tawuran pelajar ini sungguh membuat kita semua prihatin,” ujar Gunawan.
Pihaknya menyatakan keluarga dan lingkungan pergaulan mampu memengaruhi prilaku seorang anak. keluarga tak harmonis, jauh dari ajaran agama, dan adab bisa mencetak remaja – remaja berprilaku brutal dan lebih dekat dengan tindak kriminalitas.
Beranjak dari pendidikan keluarga yang berantakan ini, menyebabkan seorang anak lebih mudah jatuh dalam kesalahan lingkungan. Mulai dari lingkungan terdekat yakni teman sebaya, sekolah dan lingkungan pergaulan lainnya melalui media sosial.
”Para remaja dengan mudah terjerumus dalam pergaulan yang salah, pikiran pendek, bertindak brutal, dan mudah diprovokasi dengan dalih di atas solidaritas dan kesetiakawanan,” sambungnya.
Ketua Komunitas Mina Baca Indonesia (KMBI) Lampung ini juga meminta pemerintah lebih ketat mengawasi peredaran konten – konten berisi kekerasan. Seperti foto, video dan game yang mengandung kekerasan. Karena secara psikologis mendorong anak dan remaja berbuat sesuatu untuk tujuan kekerasan.
”Coba cermati, di media sosial banyak akun-akun menyebarkan konten negatif tentang aksi kekerasan seperti penganiayaan yang dilakukan sesama para remaja. Bahkan tidak jarang konten yang disebar tersebut merupakan perstiwa lama yang sengaja diunggah kembali,” tandasnya.
Konten-konten dengan vibes negatif mengandung aksi kekerasan dan hasutan/ provokasi tersebut tanpa disadari telah membuat jiwa anak dan remaja untuk menganggap bahwa kekerasan identik dengan dunianya.
”Menjadi tugas semua pihak untuk mengupayakan secara bersama guna mengatasi parmasalahan kekerasan yang merupakan masalah sosial bagi anak dan remaja ini,” sambungnya.
Pola didik dan pengasuhan lingkungan keluarga menjadi faktor sangat penting dalam memengaruhi perilaku anak, khususnya dalam memberikan pemahaman nilai-nilai moral.
Orang tua atau keluarga banyak abai dan tidak mampu untuk menanamkan disiplin terhadap anak sangat berpotensi memicu resiko perilaku kriminal. ”Intinya pembinaan anak dan remaja menjadi tugas kita bersama,” tandasnya.
Sebelumnya diinformasikan, GIZ seorang pelajar SMK BLK harus kehilangan nyawa karena menjadi korban tawuran pelajar yang terjadi Senin 30 Oktober 2023, di Jalan Soekarno Hatta (By Pass).
Siswa kelas 12 jurusan Teknologi Komputer dan Jaringan ini mengalami sejumlah luka bacokan di tubuhnya, hingga mengakibatkan kehabisan banyak darah. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: