Kota Bandarlampung Nyaris Punya Water Front City Berkelas Dunia
BANDARLAMPUNG : Salah satu masalah klasik kepemimpinan di Indonesia adalah egosentris personal. Mayoritas pemimpin berikutnya tak mau melanjutkan program pembangunan yang sudah dipancangkan oleh pemimpin sebelumya. Hal ini juga terjadi di Kota Bandarlampung. Jika para kepala daerah memiliki komitmen meneruskan pembangunan, seharusnya Kota Tapis Berseri sudah menjadi kota besar pesisir yang membangggakan yakni water front city (WFC). Konsep WFC pesisir Bandarlampung digagas oleh Walikota 2004 - 2009 Eddy Sutrisno. Idenya sangat brilian, menata dan memberdayakan potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) wilayah pesisir pantai yang jorok nan kumuh. Bandarlampung dianugerahi kekayaan wilayah pesisir dengan luas perairan laut mencapai ± 48,72 km2 atau setara 4.872 hektar dengan panjang garis pantai mencapai 27,01 kilometer. Wilayah pesisir mebentang dari Kecamatan Panjang, Bumi Waras, Telukbetung Selatan, dan Telukbetung Barat. Pelbagai kajian akademis mulai detailed einggenering design (DED), amdal dan beragam kajian lain. Termasuk konsep gambar sudah ada. "Jika pemerintah konsisten, sejak tahun 2009 dibangun maka bukan tak mungkin, Bandarlampung sudah menjadi salah satu kota besar di Indonesia," kata Maryam, salah satu warga Pesisir. Akibat tak ada political will dari pemimpin berikutnya. Maka proyek landmark ini hanya tinggal angan-angan. Kepala daerah berikutnya menolak mentah-mentah, karena alasan politis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: