Anies Diharapkan Pilih Cawapres Berlatar Nahdlatul Ulama
HINGGA hari ini, 194 hari menjelang pemilihan presiden (Pilpres) pada 14 Februari 2024, dari tiga bacapres belum ada yang berani umumkan bakal calon wakil presiden. Ketiganya Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto masih sama-sama wait and see. Mereka belum menemukan sosok yang kuat sambil mengintip kekuatan lawan akan memilih siapa pendampingnya. Ketua DPP Partai NasDem, Effendy Choirie (Gus Choi), menginginkan cawapres Anies Baswedan berasal dari sosok Nahdlatul Ulama (NU). Menurutnya, tiga partai pengusung yakni Partai Nasdem, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera merupakan partai menegah. Tiga partai pengusung Anies ini bukan partai pemenang pemilu atau nomor dua. Maka kekuatanya juga di tengah jika lihat hasil pemilu 2019. ”Maka kami Partai Nasdem berpikir, Anies harus mencari figur (Cawapres,Red) yang mampu menambah kekuatan dan mengisi kelemahan Mas Anies,” jelas Gus Choi. Sosok cawapres itu tidak harus berasal dari tiga partai ini. Nasdem, Demokrat dan PKS harus legawa. Koalisi Perubahan harus mencari tokoh di luar partai ini. ”Yaitu dari lingkungan Nahdlatul Ulama. Kenapa NU, karena untuk menambah suara dan menutup kelemahan Mas Anies,” jelasnya. Strategi memilih cawapres NU ini mampu meraih suara dari lumbung suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai basis NU. ”Silahkan pilih siapa saja, yang jelas dari NU,” sambungnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: