Sahabat Kontroversial, Pencatat Wahyu, Pendiri Angkatan Laut Muslim, Berkonflik dengan Khalifah Ali
SELAIN nama nama yang dikenal umum, Rasulullah SAW memiliki ratusan sahabat. Salah satunya adalah Muawiyah bin Abu Sufyan bin Harb bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab. Ia berasal dari bani Umayyah. Masyhur dengan panggilan Muawiyah bin Abu Sufyan, lahir di Makkah pada tahun 20 sebelum hijiriah, ayahnya bernama Abu Sufyan dan ibunya bernama Hindun binti Utbah. Dia adalah khalifah pertama pendiri Dinasti Ummayah. Dari buku Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah oleh Syaikh Muhammad Sa'id Mursi, Muawiyah adalah sosok yang terkenal fasih, penyabar, berwibawa, cerdas, cerdik, bertubuh tinggi dengan kulit putih. Tentang keislamannya, ia pernah mengatakan, "Aku masuk Islam pada saat perjanjian Hudaibiyah pada tahun ke-6 hijriah, tapi aku menyembunyikan keislamanku.” Muawiyah bin Abu Sufyan menjadi orang besar sejak Rasulullah SAW masih hidup, yaitu sebagai salah seorang penulis wahyu Alquran, bersama tiga pencatat wahyu lainnya yakni Zaid bin Tsabit, Zubair bin Awwam dan Ubay bin Ka'ab. Muawiyah bin Abi Sufyan ditunjuk menjadi salah satu sahabat yang mengemban amanah untuk menuliskan wahyu atas saran malaikat Jibril. Muawiyah merupakan sosok yang paling kontroversial di antara penulis wahyu yang lain. Memiliki karakter yang kuat, berwibawa, jujur, cerdik dan cerdas menjadikan khalifah setelah masa Ali bin Abi Thalib. Meski karakternya yang dianggap tidak Islami, sesungguhnya Muawiyah adalah seorang negarawan dan politikus ulung. Muawiyah adalah pendiri Daulah Umayah, yang merupakan kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin. Di zaman kekhalifahan Abu Bakar, Muawiyah adalah salah seorang panglima penting dalam penaklukkan Syam (Suriah, Lebanon, Yordania dan Palestina). Pada masa Khalifah Umar, Muawiyah telah muncul menjadi sosok yang unggul hingga Khalifah Umar menyerahkan Damaskus di bawah kepemimpinannya. Dan di masa Khalifah Utsman bin Affan, Muawiyah meraih puncak pesona yang gemilang, berhasil menaklukkan banyak wilayah di Syam, salah satu pusat kekuatan Romawi paling kokoh saat itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: