Dibubarkan Polisi, Aksi di Tugu Adipura Berakhir Ricuh
BANDARLAMPUNG- Gerakan Suara Pemuda Lampung (Gaspul) menggelar aksi bersama di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Selasa petang (5/4). Kegiatan yang direncana kan digelar selama sebulan ini mendesak pemerintahan saat ini untuk segera menurunkan harga BBM yang naik serta segera menstabilkan harga kebutuhan pokok. Ikhwan kordinator aksi menjelaskan rencananya pihaknya akan mendirikan posko selama satu bulan untuk menampung aspirasi masyarakat dan mahasiswa. Aksi diharapkan bisa mengetuk hati pemerintah daerah khusunya Gubernur Lampung dan Wakil Gubernur. "Poskountuk bisa menyuarakan hati rakyat kecil yang terhimpit ekonomi dengan kenaikan BBM, minyak goreng serta sejumlah kebutuhan pokok lainnya. Selama satu bulan ini di rencanakan seluruh elemen mahasiswa akan memberikan orasi di posko ini agar dilihat oleh masyarakat Lampung," jelasnya. Namun aksi ini akhirnya berkahir ricuh pada Selasa malam setelah pihak kepolisian membubarkan peserta aksi yang sempat akan mendirikan tenda di sekitar tugu Adipura. Para peserta aksi yang berjumlah 15 orang mencoba melawan dengan beradu argumen dengan pihak kepolisian. Kabag Ops Polresta Bandar Lampung Kompol Oscar Eka Putra, mengatakan pembubaran ini dilakukan dikarenakan para mahasiswa tidak melengkapi surat izin aksi yang seharusnya di penuhi 3 hari sebelum aksi. "Aksi tidak melengkapi surat izin yang seharusnya di penuhi 3 hari sebelum aksi. Namun baru sampai kemarin dalam aturanpun para peserta aksi melanggar Peraturan Kapolri dan Intruksi Walikota untuk tidak melakukan aksi demonstrasi saat masa pandemi," jelas Kompol Oscar Eka Putra. Sementara para peserta aksi di bawa ke Mapolresta bandar Lampung untuk dilakukan pemeriksaan.(rmd/san)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: