Dari Trauma hingga Stres: Penyebab Orang Alami Hoarding Disorder

Alhasil, mereka melakukan sejumlah perilaku seperti menyimpan atau mengumpulkan barang-barang. Hal lain ialah mengalami kesulitan untuk mengkategorikan atau mengatur barang-barang. Hal lain ialah mengalami kesulitan dalam membuat keputusan dan sedang berjuang untuk mengelola kegiatan sehari-hari.

BACA JUGA:Habbatussauda, Herbal Serbaguna dengan Segudang Manfaat untuk Kesehatan

Biasanya, para penimbun barang takut kehabisan barang, memiliki kebutuhaan kompulsif untuk mengumpulkan barang gratis, atau merasa tidak mungkin untuk melewatkan tawaran atau diskon. Yang lain hanya menganggap membuang barang sebagai pemborosan. Oleh karna itu, diperlukan beberapa upaya untuk memulai pembicaraan tentang mengubah kebiasaan mereka, lakukan hal-hal berikut:

1. Pelajari tentang hoarding disorder terlebih dahulu.

2. Dengarkan dan gunakan bahasa yang sama saat berbicara tentang harta benda mereka.

3. Fokus pada aspek keselamatan.

4. Tawarkan bantuan.

5. Dorong penimbun untuk mencari bantuan professional.

Psikolog menyarankan, penanganan hoarding disorder perlu dilakukan melalui terapi kognitif-perilaku (CBT), pendampingan keluarga, dan dalam beberapa kasus dibantu dengan pengobatan medis. Dengan penanganan yang tepat, penderita bisa belajar mengendalikan dorongan menimbun serta meningkatkan kualitas hidupnya.

Sumber: