BANNER HEADER DISWAY HD

Harum Manis Tawarkan Keintiman Virgo Pop Nako

Harum Manis Tawarkan Keintiman Virgo Pop Nako

Band Indie Asal Jakarta, Harum Manis-Foto: Naufal R-

RADARTVNEWS.COM, Bandar Lampung– Penampilan band indie Harum manis di Cafe Nako semalam menghadirkan suasana yang syahdu, personal, dan sarat nuansa. Dengan pendekatan musik Virgo pop yang rinci dan atmosfer baroque pop yang teatrikal, Harum manis menyuguhkan pengalaman mendalam bagi para penikmat musik yang hadir.

Pertunjukan dimulai dengan Tubuh yang Terpadam Sulut, sebuah lagu yang merangkum kesunyian dan intensitas dalam satu tarikan napas. Sentuhan piano lembut berpadu dengan string sintetis dan melodi minor membentuk lanskap emosional yang reflektif. Lagu pembuka ini dengan cepat mengarahkan suasana menuju wilayah yang tenang namun penuh ketegangan perasaan.

Setlist malam itu terdiri dari lagu-lagu orisinal dengan aransemen kompleks namun tertata, mencerminkan karakter musik Harum manis yang mengutamakan detail dan keterhubungan emosional. Lirik-liriknya penuh simbol, terkadang samar namun terasa akrab, menyentuh tema kehilangan, pencarian, dan keikhlasan. Sentuhan baroque pop muncul dalam bentuk struktur lagu yang tidak lazim, progresi harmonik yang klasik, serta penggunaan layer instrumen yang kaya.

Lagu-lagu populer yang dibawakan ulang malam itu pun mengalami perombakan menyeluruh, diubah menjadi karya yang sepenuhnya baru dalam warna Harummanis. Setiap nada dan jeda terasa terukur, seolah menjadi bagian dari narasi panjang yang ingin disampaikan.

Cafe Nako, dengan nuansa hangat dan pencahayaan yang temaram, memberikan panggung yang pas bagi estetika musik Harum manis. Ruang kecil dan intim itu menjelma menjadi tempat perenungan bersama, di mana suara-suara pelan justru terdengar paling jelas.

BACA JUGA:Konser Kemanusiaan, Tanda Cinta Untuk Lombok & Palestina

Sebagai penutup, band ini membawakan lagu Baju Pengantin, komposisi yang membawa malam menuju akhir yang pahit sekaligus indah. Dengan tempo lambat dan klimaks emosional yang dibangun perlahan, lagu ini menutup penampilan mereka dengan kesan yang mendalam—seolah menggantung di udara, membiarkan makna-makna terbuka di tangan pendengarnya.

Malam itu, Harum manis tidak hanya tampil—mereka menciptakan ruang. Sebuah ruang untuk merasakan, mengingat, dan mungkin, melepaskan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: