BANNER HEADER DISWAY HD

Ribuan Mahasiswa BEM SI Geruduk Polda Metro Jaya, Kericuhan Tak Terhindar

Ribuan Mahasiswa BEM SI Geruduk Polda Metro Jaya, Kericuhan Tak Terhindar

--

JAKARTA, RADARTVNEWS.COM – Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) serta sejumlah demonstran lainnya menggelar unjuk rasa di depan Polda Metro Jaya pada Jumat (29/8/2025) sore. Aksi ini digelar sebagai bentuk protes atas jatuhnya korban dalam unjuk rasa di depan Gedung DPR RI sehari sebelumnya, sekaligus menuntut pertanggungjawaban kepolisian. Massa menilai tindakan represif aparat hingga menimbulkan korban jiwa tidak bisa dibiarkan dan menekankan aksi ini sebagai bentuk solidaritas serta desakan agar Polri bertindak tegas.

Sekitar pukul 14.00 WIB, mahasiswa yang tergabung dalam BEM UI bergerak dari Lapangan FISIP UI, Depok, menuju Polda Metro Jaya. Massa mengenakan almamater kuning, membawa atribut aksi, serta poster dukungan untuk Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang tewas terlindas rantis Brimob. Dari fX Sudirman, mereka melakukan long march hingga tiba di Jalan Sudirman sekitar pukul 16.38 WIB, membuat ruas jalan tersebut tak bisa dilalui kendaraan dan memicu kemacetan panjang.

Aksi berjalan dengan orasi bergantian dan pekikan yel-yel “Hidup mahasiswa!” menggema sepanjang Jalan Sudirman. Massa juga membakar barier pembatas dan pagar di depan Polda Metro, bahkan mencoba menghancurkan CCTV yang mengarah ke jalan raya. Dalam salah satu orasinya, mereka menuntut agar nama terang tujuh anggota Brimob pelindas Affan disebutkan, bukan hanya inisial. “Sebut nama, sebut nama, sebut nama,” teriak demonstran.

Situasi sempat memanas ketika ratusan massa mengenakan almamater perguruan tinggi dan berkaos hitam mengejar konvoi kendaraan polisi yang keluar dari pintu gerbang Polda. Beberapa di antaranya membawa bambu dan meneriaki petugas dengan sebutan “pembunuh”. Insiden lain terjadi ketika mobil Sabhara menyenggol pengendara motor hingga terjatuh, yang membuat massa memukul dan menendangi kendaraan tersebut. Sebuah mobil Provost turut diadang dan dirusak, bumper lepas, serta dicoret-coret oleh massa. Bahkan seorang pria sempat mencoba menaiki truk Brimob dan memukuli petugas yang berlindung di balik tameng.

Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri sempat menemui massa sekitar pukul 16.50 WIB untuk menyampaikan sikapnya, meski massa terlihat menyoraki kedatangannya dan menuntut pengusutan anggota Brimob yang terlibat kematian Affan. Wakapolda Metro Jaya Brigjen Dekananto Eko Purwono menegaskan kasus tersebut akan diusut tuntas. “Kejadian itu sama-sama tidak kita inginkan. Hari ini juga ketujuh tersangka sudah disel dan diproses. Kami mohon semua pihak mengawal proses pengusutan,” kata Dekananto. Ia menambahkan Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan jajaran untuk membebaskan massa aksi yang sempat diamankan.

Dalam aksi ini, mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan utama, yakni:

1. Meminta pertanggungjawaban atas aksi penangkapan hingga kekerasan terhadap massa aksi

2. Membebaskan seluruh massa aksi yang ditahan

3. Mendorong reformasi struktural, kultural, dan instrumental di institusi Polri

Selain itu, BEM SI memastikan akan menggelar aksi lanjutan pada 29 Agustus 2025 dengan tema “Indonesia Cemas 2025”. Aksi ini melanjutkan demonstrasi 28 Juli lalu dengan sembilan tuntutan, ditambah dua poin baru: menolak praktik dwifungsi jabatan dan mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset.

Sembilan tuntutan sebelumnya adalah:

1. Kaji ulang Inpres Nomor 1 Tahun 2025 terkait efisiensi belanja APBN dan APBD

2. Transparansi status pembangunan dan pajak rakyat

3. Evaluasi besar-besaran program makan bergizi gratis

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait