Chelsea Pesta Gol 5–1 atas Ajax: Badai Muda The Blues Menggila di Stamford Bridge
--instagram@chelseafc
RADARTVNEWS.COM – Chelsea tampil luar biasa di Stamford Bridge setelah menghancurkan Ajax Amsterdam dengan skor telak 5–1 pada lanjutan fase grup Liga Champions 2025/2026, Kamis (23/10/2025) dini hari WIB. Laga ini menjadi panggung kebangkitan tim muda The Blues yang tampil dengan determinasi tinggi, ritme cepat, dan kepercayaan diri luar biasa sejak menit pertama. Kemenangan ini juga menegaskan bahwa Chelsea kini mulai menemukan identitas baru mereka di bawah asuhan Enzo Maresca—kombinasi antara energi muda dan efektivitas menyerang yang mematikan.
Sejak awal pertandingan, Chelsea langsung mengambil inisiatif permainan dengan tekanan tinggi dan sirkulasi bola cepat di area pertahanan Ajax. Strategi pressing agresif yang diterapkan membuat Ajax kesulitan keluar dari tekanan, dan pada menit ke-17, Kenneth Taylor menerima kartu merah setelah menjatuhkan Marc Guiu dalam situasi serangan balik berbahaya. Momen itu menjadi titik balik yang mengubah jalannya laga secara total. Dengan keunggulan jumlah pemain, Chelsea semakin berani menekan dan mulai menciptakan peluang beruntun yang membuat kiper Ajax, Diant Ramaj, sibuk sejak awal.
Gol pembuka akhirnya lahir di menit ke-18 ketika Marc Guiu, striker muda berusia 19 tahun, sukses menuntaskan umpan silang dari flank kiri dengan penyelesaian tenang ke tiang jauh. Stamford Bridge bergemuruh—bukan hanya karena gol itu membuka keunggulan, tapi karena kembali menegaskan bahwa akademi Chelsea masih terus melahirkan talenta emas. Tak butuh waktu lama, delapan menit berselang, Moisés Caicedo menggandakan keunggulan lewat tembakan jarak jauh yang tak mampu ditepis Ramaj. Namun, Ajax sempat memperkecil kedudukan lewat penalti Wout Weghorst di menit ke-33 setelah pelanggaran ringan di kotak terlarang.
Meski sempat 2–1, Chelsea tak kehilangan fokus. Dua penalti beruntun di penghujung babak pertama memperlebar jarak sekaligus membunuh semangat Ajax. Enzo Fernández mengeksekusi penalti pertama dengan tenang pada menit ke-45, sementara Estêvão, remaja sensasional asal Brasil berusia 17 tahun, menambah gol keempat di masa injury time babak pertama (45+6’) setelah pelanggaran keras di dalam kotak penalti. Empat gol di babak pertama menjadi bukti betapa eksplosifnya lini depan The Blues saat diberi ruang dan ritme tinggi permainan yang mereka sukai.
Babak kedua praktis menjadi ajang pamer kekuatan lini muda Chelsea. Tyrique George, pemain jebolan akademi, mencetak gol kelima pada menit ke-48 dengan penyelesaian menawan usai memanfaatkan umpan tarik Guiu. Setelah itu, Chelsea bermain lebih santai namun tetap dominan, menguasai 71% penguasaan bola dan melancarkan total 23 percobaan tembakan, 12 di antaranya tepat sasaran. Ajax yang bermain dengan 10 orang sejak awal tak pernah benar-benar mengancam, bahkan kesulitan menembus area tengah karena duet Caicedo dan Enzo tampil disiplin dan agresif dalam perebutan bola.
BACA JUGA:PSV Hancurkan Napoli 6-2: Dennis Man dan Saibari Bikin Stadion Philips Berguncang!
Pelatih Enzo Maresca memuji performa timnya seusai laga. “Kami tidak hanya menang besar, tapi juga menunjukkan identitas baru Chelsea—berani menekan, bermain cepat, dan percaya diri. Anak-anak muda ini bermain dengan semangat luar biasa,” ujarnya dalam konferensi pers. Ia juga menyoroti kontribusi besar pemain akademi yang menurutnya menjadi masa depan klub. Statistik menegaskan dominasi The Blues: 680 operan sukses, 13 tekel berhasil, dan 11 kali memenangkan duel udara—menandakan permainan mereka sangat seimbang antara kreativitas dan kedisiplinan.
Kemenangan besar ini juga membawa Chelsea memuncaki klasemen sementara grup dengan koleksi 9 poin dari tiga laga, unggul selisih gol atas Bayern München. Sementara itu, Ajax terpuruk di dasar klasemen dengan hanya satu poin, menghadapi tugas berat untuk lolos ke fase gugur. Bagi publik Stamford Bridge, kemenangan ini lebih dari sekadar tiga poin—ini adalah simbol lahirnya generasi baru The Blues yang berani, cepat, dan tak kenal takut menghadapi siapa pun di Eropa.
Selain hasil di lapangan, ada fakta menarik yang tak luput dari sorotan: tiga pemain berusia di bawah 20 tahun mencetak gol dalam satu pertandingan Liga Champions untuk Chelsea—sebuah rekor baru dalam sejarah klub. Fans pun mulai membandingkan sinergi mereka dengan era keemasan akademi Cobham yang melahirkan Mason Mount, Reece James, dan Tammy Abraham. Dengan performa seperti ini, optimisme publik London Barat kembali menyala bahwa masa depan cerah tengah tumbuh di Stamford Bridge.
Pertandingan berikutnya akan mempertemukan Chelsea dengan Bayern München, laga yang diprediksi menjadi ujian sesungguhnya bagi kebangkitan pasukan muda Maresca. Namun, dengan permainan menekan dan kreativitas yang makin matang, Chelsea kini tak lagi sekadar proyek pembangunan skuad muda—mereka telah menjadi ancaman nyata di pentas Eropa. Stamford Bridge kembali hidup, dan malam itu, para bocah ajaib The Blues menulis bab baru dalam sejarah kebangkitan mereka di Liga Champions.
BACA JUGA:Newcastle Libas Benfica 3-0: Anthony Gordon dan Barnes Bawa The Magpies Berpesta di St. James’ Park
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
