Borderlands Berformat Cerita dan Bukan Shooter?
--
BANDARLAMPUNG, RADARTVNEWS. COM- Selama ini Borderlands dikenal sebagai seri looter-shooter penuh aksi, humor absurd, dan dunia yang kacau balau.
Namun, ada satu cabang unik dari franchise ini yang sama sekali meninggalkan elemen tembak-menembak dan justru berfokus pada alur cerita.
Seri tersebut adalah Tales from the Borderlands, hasil kolaborasi Gearbox dengan Telltale Games yang dikenal lewat format game naratif berbasis pilihan.
Tales from the Borderlands pertama kali dirilis pada tahun 2014 hingga 2015 dalam format episodik sebanyak lima bagian.
Game ini mengisahkan dua tokoh utama, Rhys seorang pegawai ambisius dari Hyperion, dan Fiona seorang penipu ulung asal Pandora.
Keduanya terseret dalam petualangan kacau penuh humor, pengkhianatan, serta konspirasi besar seputar Vault.
Alih-alih mengandalkan senjata dan loot, game ini murni berfokus pada dialog, pilihan moral, serta konsekuensi yang bisa memengaruhi jalannya cerita.
Walau tanpa aksi shooter khas Borderlands, humor sarkastik, karakter nyentrik, dan nuansa dunia Pandora tetap terasa kuat.
Pada 2022, Gearbox merilis sekuel spiritual berjudul New Tales from the Borderlands.
Kali ini game tidak lagi digarap oleh Telltale, melainkan langsung oleh Gearbox sendiri.
Formatnya tetap sama, berbasis cerita dengan pilihan yang menentukan nasib karakter.
Kisahnya menampilkan tiga tokoh baru, Anu sang ilmuwan idealis, Octavio yang ambisius namun sering ceroboh, serta Fran, pemilik toko frozen yogurt yang keras kepala.
Mereka bertiga menghadapi ancaman besar dari korporasi Tediore yang berusaha menguasai segalanya.
Sekuel ini mencoba menghadirkan nuansa khas Borderlands namun dengan fokus lebih segar pada hubungan antar karakter baru.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
