Upin & Ipin Universe: Game Viral yang Ramai Dibicarakan, Tapi Dikecam Juga
VIRAL : game les`copaque production yang jadi perbincangan di kalangan gamers --ISTIMEWA
BANDARLAMPUNG, RADARTVNEWS.COM - Game terbaru bertema dunia Upin & Ipin berjudul Upin & Ipin Universe resmi dirilis pada 17 Juli 2025 dan langsung jadi perbincangan hangat di kalangan gamer Asia Tenggara.
Game yang membawa konsep open-world ini membawa pemain menjelajahi Kampung Durian Runtuh dengan visual cerah, gameplay edukatif, serta mini-game penuh nuansa lokal.
BACA JUGA:RPG Barat yang Menggunakan Komedi Sebagai Alur Cerita: South Park
Dikembangkan oleh Les’ Copaque Production bekerja sama dengan Streamline Studios, game ini dirancang menggunakan Unreal Engine 5 dan diluncurkan di berbagai platform: PC, PlayStation 4, PlayStation 5, dan Nintendo Switch.
Banyak yang menyambut gembira kehadiran game ini, karena mampu membangkitkan nostalgia sekaligus memperkenalkan budaya kampung kepada generasi baru.
Pemain bisa menjelajahi lingkungan khas seperti rumah Tok Dalang, Tadika Mesra, warung Uncle Muthu, hingga sungai tempat Upin dan Ipin sering bermain.
Enam mini-game disediakan, antara lain: bermain gasing, menangkap serangga, memancing, memasak, serta balapan mobil-mobilan. Tak hanya itu, game ini juga menyediakan narasi ringan sepanjang 12 jam gameplay, dengan opsi bahasa Indonesia, Melayu, dan Inggris, menjadikannya inklusif bagi berbagai kalangan.
BACA JUGA:Football Manager : Game Strategi Sepak Bola yang Mengubah Pemain Jadi Pelatih Nyata
Namun, keseruan itu tak luput dari sorotan negatif. Sejak hari pertama peluncuran, Upin & Ipin Universe menerima banyak keluhan soal bug teknis, seperti karakter yang macet, layar loading tak kunjung selesai, serta performa yang tersendat bahkan pada konsol generasi terbaru.
Kritik juga datang dari sisi harga, di mana game ini dibanderol sebesar US$ 39,99 atau setara Rp 640 ribu. Banyak warganet menilai bahwa harga ini tidak sebanding dengan konten yang disediakan.
Kritik semakin memanas ketika beberapa kreator konten seperti Windah Basudara terkena klaim hak cipta saat melakukan live streaming game ini. Netizen ramai-ramai mengecam pihak pengembang karena dianggap tidak mendukung komunitas kreator yang justru membantu mempromosikan game.
Merespons hal ini, Les’ Copaque mengeluarkan klarifikasi dan menjanjikan perbaikan melalui fitur Streamer Mode agar game bisa dimainkan tanpa pelanggaran hak cipta di platform seperti YouTube atau Twitch.
Selain itu, pihak pengembang juga telah mengumumkan rencana peluncuran patch besar dalam waktu dekat untuk memperbaiki performa game dan menambahkan beberapa konten baru seperti karakter tambahan dan ekspansi area.
Di balik kontroversinya, Upin & Ipin Universe tetap menjadi perbincangan utama di media sosial dan forum gamer. Banyak yang memuji visualnya yang ramah anak dan keunikannya dalam mengangkat budaya lokal ke dalam bentuk digital.
Namun, untuk bisa benar-benar dicintai sebagai game keluarga terbaik tahun ini, pengembang perlu segera menyelesaikan masalah teknis yang mengganggu pengalaman bermain.
“Game ini punya potensi besar, tapi butuh waktu dan patch tambahan untuk jadi solid,” tulis salah satu ulasan pemain di Steam
BACA JUGA:Stardew Valley : Game Bertani di Dunia Digital
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
