Radartvnews.com- Pro dan kontra penguna alat jaring cantrang dan pukat harimau masih menjadi persoalan. Ratusan nelayan tradisional di pesisir Labuhan Maringgai, Lampung Timur merasa dirugikan dengan aturan ini. Sukri salah satu nelayan menjelaskan, nelayan Tradisional di desa kuala penet, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur nasibnya kini memprihatinkan pasalnya tangkapan nelayan berkurang hingga 50 persen. “nasib kami semakin sulit, sekarang ini tangkapan ikan turun banyak,” ujar Sukri. Senada dengan Sukri, nelayan lainya Abah misalnya menuturkan untuk mendapat tangkapan nelayan harus melaut hingga ratusan kilometer agar tak terbentur dengan nelayan cantrang. “kami harus melaut hingga ratusan kilo meter untuk mendapatkan ikan,” jelas Abah. Nelayan tradisional berharap, pemerintah pusat secepatnya membuat aturan terkait persoalan ini. Pihak berwajib juga diimbau untuk menertibkan penggunaan jaring pukat harimau karena merusak terumbu karang.(din/san)
Nelayan Tradisional Protes Penggunaan Cantrang
Selasa 23-10-2018,20:36 WIB
Editor : redaksirltv
Kategori :