RADARTVNEWS.COM – Provinsi Lampung menorehkan prestasi nasional dengan meraih posisi tertinggi pada Sutami Award 2025 yang diselenggarakan Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta Selatan. Penghargaan untuk kategori Kolaborasi dan Kemitraan Pemerintah Daerah Bidang Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air diterima langsung oleh Wakil Gubernur Jihan Nurlela.
Pengakuan tersebut menunjukkan bahwa Lampung mampu membangun model pengelolaan sumber daya air yang lebih terintegrasi. Pemerintah provinsi dinilai berhasil menyatukan berbagai sektor dalam perencanaan, pemeliharaan, hingga penguatan program konservasi yang berdampak pada peningkatan efektivitas kerja lapangan.
Wakil Gubernur Jihan menyampaikan bahwa penghargaan tersebut mencerminkan hasil nyata dari pendekatan kolaboratif yang telah diterapkan selama ini. Ia menilai keberhasilan ini tidak terlepas dari komitmen seluruh institusi yang terlibat dalam pengelolaan sumber daya air di wilayah provinsi.
“Alhamdulillah, malam ini Lampung mendapatkan penghargaan peringkat pertama pada kategori SDA Terpadu. Penilaian ini menunjukkan bahwa Lampung dinilai berhasil mengelola sumber daya air secara kolaboratif dengan lintas lembaga, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat pengelolaan SDA,” ujar Wakil Gubernur Jihan Nurlela.
Ia menambahkan bahwa tantangan fiskal yang dihadapi pemerintah daerah saat ini semakin menuntut hadirnya kerja sama yang kuat. Menurut Jihan, tidak ada kebijakan pembangunan yang dapat berdiri sendiri, sehingga kolaborasi harus terus diperluas untuk mendukung pencapaian target di sektor sumber daya air.
BACA JUGA:ODHA di Lampung Tembus 10 Ribu, Naik Tajam dan Angkat Lampung ke Peringkat 13 Nasional
Metode penilaian Sutami Award tahun ini dirancang lebih komprehensif dengan menggunakan pendekatan Integrated Water Resources Management. Evaluasi dilakukan melalui lima komponen utama yang menilai efektivitas pengelolaan dari aspek perencanaan hingga dampak ekonomi di tingkat daerah.
Lima komponen utama penilaian Sutami Award 2025 meliputi:
1. Penguatan Perencanaan Terpadu; mengukur integrasi prinsip IWRM dalam RPJMD, Renstra, dan RKPD. Lampung dinilai unggul berkat pemetaan yang detail terkait potensi serta persoalan tiap wilayah DAS, terutama di kawasan Mesuji–Sekampung.
2. Perbaikan Manajemen Aset SDA; menilai upaya digitalisasi dan preventive maintenance pada bendungan, embung, dan jaringan irigasi. Lampung telah memulai pembaruan sistem inventaris sehingga pengawasan aset menjadi lebih sistematis.
3. Mitigasi Banjir dan Kekeringan Berbasis Sains; menilai penguatan early warning system, rehabilitasi lahan kritis, serta peningkatan vegetasi DAS untuk mengurangi risiko hidrometeorologi.
4. Kolaborasi Multi-Pihak; menjadi aspek paling menonjol bagi Lampung melalui kemitraan pemerintah, swasta, akademisi, LSM, dan masyarakat dalam pengawasan serta pengelolaan daerah aliran sungai.
5. Penguatan Dampak Ekonomi SDA; mengukur kontribusi pengelolaan air terhadap produktivitas sektor pangan, komoditas unggulan daerah, dan aktivitas industri berbasis air secara berkelanjutan.
BACA JUGA:Pemprov Lampung Perkuat Kolaborasi dengan Dunia Usaha Lewat Forum Ngopi Pagi
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Lampung menonjol dalam empat ruang peningkatan, yaitu kolaborasi antarlembaga, efisiensi operasional aset, konservasi DAS, serta efektivitas pengurangan daya rusak air. Keunggulan tersebut menjadi penentu keberhasilan Lampung meraih peringkat tertinggi dalam penghargaan tahun ini.