RADARTVNEWS.COM — Perilaku literasi generasi muda Indonesia menunjukkan tren menggembirakan. Dalam laporan terbaru yang dirilis lembaga riset pendidikan nasional, minat baca Gen Z tercatat meningkat signifikan hingga mencapai 72% pada tahun ini. Lonjakan tersebut disebut sebagai titik tertinggi dalam satu dekade terakhir dan memberikan dampak langsung pada pertumbuhan industri penerbitan, termasuk kenaikan penjualan buku di jaringan toko Gramedia di berbagai daerah.
Peningkatan ini disebut dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, terutama perubahan kebiasaan konsumsi konten di kalangan Gen Z yang kini lebih seimbang antara bacaan digital dan fisik. Meski generasi ini dikenal dekat dengan gawai dan media sosial, survei menunjukkan bahwa buku fisik kembali digemari karena menawarkan pengalaman membaca yang lebih fokus dan bebas distraksi. Selain itu, munculnya komunitas membaca, klub buku daring, serta tren berbagi rekomendasi bacaan di TikTok dan Instagram turut mendorong ketertarikan mereka terhadap literasi.
Gramedia, jaringan toko buku terbesar di Indonesia, melaporkan adanya peningkatan penjualan buku hingga dua digit dalam beberapa bulan terakhir. Genre yang paling banyak diburu antara lain fiksi remaja, literatur pengembangan diri, buku ilustrasi, serta novel-novel terjemahan yang tengah populer di kalangan pembaca muda. Manajemen Gramedia mengungkapkan bahwa lonjakan pengunjung toko terlihat jelas terutama pada akhir pekan, ketika banyak Gen Z datang bersama teman atau komunitas untuk sekaligus berdiskusi mengenai buku yang mereka minati.
BACA JUGA:Keajaiban Buku: Mengapa Membaca Tetap Penting di Era Digital
BACA JUGA:Menarik, Novel 'Tentang Kamu' Curi Perhatian Pembaca Indonesia
Selain penjualan toko fisik, transaksi di platform daring Gramedia juga naik pesat sejalan dengan tren belanja online. Promosi bundling buku, acara diskusi virtual dengan penulis, serta kampanye literasi yang rutin digelar perusahaan turut memperbesar engagement dengan pembaca muda. Menurut perwakilan Gramedia, meningkatnya minat baca Gen Z bukan hanya menggerakkan roda bisnis, tetapi juga meningkatkan apresiasi terhadap karya penulis lokal yang mulai kembali menjadi pilihan utama konsumen.
Pengamat literasi menilai bahwa fenomena ini mengindikasikan pergeseran pola pikir generasi muda yang semakin menyadari pentingnya keterampilan berpikir kritis dan wawasan luas di era digital yang penuh informasi cepat. Mereka menilai bahwa Gen Z kini tidak lagi melihat membaca sebagai aktivitas berat atau membosankan, melainkan bagian dari gaya hidup modern yang mendukung kreativitas, produktivitas, dan kesehatan mental. Banyak di antara mereka yang menggunakan membaca sebagai cara melepas stres dari rutinitas dan tekanan akademik.
Di sisi lain, sekolah dan perguruan tinggi turut disebut memiliki kontribusi besar dengan memperkaya program literasi dan menyediakan akses yang lebih luas terhadap bahan bacaan berkualitas. Kolaborasi antara institusi pendidikan, penerbit, dan toko buku kini semakin diperkuat melalui festival literasi, lokakarya menulis, hingga program membaca bersama yang terbuka untuk publik.
Kenaikan minat baca hingga 72% ini dipandang sebagai peluang besar untuk memperkuat budaya literasi nasional. Jika tren positif ini terus berlanjut, para pengamat optimistis bahwa generasi muda Indonesia dapat menjadi motor utama dalam membangun masyarakat yang lebih kritis, kreatif, dan berpengetahuan luas. Gramedia dan pelaku industri buku lainnya kini tengah bersiap memanfaatkan momentum ini dengan menghadirkan lebih banyak pilihan bacaan yang relevan bagi Gen Z, serta memperluas layanan yang lebih ramah bagi pembaca muda yang semakin antusias terhadap dunia literasi.