Pemerintah Kaji Pembatasan Game PUBG Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Selasa 11-11-2025,11:22 WIB
Reporter : MG-Ratu Adzkia Nabila Bernatta
Editor : Jefri Ardi

RADARTVNEWS.COM – Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan langkah pembatasan permainan daring setelah insiden ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta pada Jumat (7/11). Rencana tersebut disampaikan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi usai mendampingi Presiden dalam sebuah pertemuan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu malam.

Prasetyo menjelaskan bahwa Presiden tengah memikirkan langkah-langkah penyikapan terhadap sejumlah game online yang dinilai dapat berdampak pada perilaku remaja. Ia menegaskan adanya kekhawatiran mengenai pengaruh negatif dari permainan dengan fitur senjata dan unsur kekerasan yang mudah diakses oleh generasi muda.

Menurut Prasetyo, tidak menutup kemungkinan beberapa game daring mengandung elemen yang kurang baik bagi perkembangan psikologis pemain. Ia menilai pemerintah perlu mempertimbangkan langkah antisipasi agar dampak buruk dari konten dalam permainan tersebut tidak merembet pada perilaku pelajar di masa mendatang.

Salah satu contoh yang ia soroti ialah permainan bergenre pertempuran seperti PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG). Game tersebut dinilai menyajikan berbagai jenis senjata yang terlalu mudah dipelajari dan dapat memengaruhi cara pandang pemain terhadap kekerasan, terutama bagi mereka yang masih berada pada tahap perkembangan remaja.

Prasetyo menyebut bahwa kemudahan pemain dalam merasakan sensasi menembak secara virtual dapat membentuk kebiasaan bahwa kekerasan merupakan sesuatu yang wajar. Hal ini menjadi salah satu alasan pemerintah menilai perlu adanya kajian lanjutan mengenai pembatasan permainan tertentu yang mengandung elemen kekerasan intens.

BACA JUGA:Prabowo Minta Aktifkan Kembali Karang Taruna dan Pramuka Usai Ledakan SMAN 72

Selain isu game online, Prasetyo juga menyinggung faktor-faktor lain yang turut mendapatkan perhatian pemerintah, termasuk maraknya tindakan perundungan di lingkungan sekolah. Ia menekankan pentingnya upaya bersama untuk menghindari perilaku yang dapat menimbulkan dampak negatif di kalangan pelajar.

Ia juga mengingatkan para guru dan tenaga pendidik agar lebih peduli terhadap kondisi psikologis dan perilaku siswa. Menurutnya, perhatian dini dapat membantu mencegah terjadinya tindakan yang berpotensi membahayakan, terutama di lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat belajar yang aman.

Insiden ledakan sendiri terjadi sekitar pukul 12.15 WIB di lingkungan SMAN 72 Jakarta, yang berada di kawasan Kelapa Gading dalam kompleks Kodamar TNI AL. Ledakan terdengar saat siswa dan guru sedang melaksanakan ibadah salat Jumat di masjid sekolah, memicu kepanikan di antara siswa dan warga sekitar.

Berdasarkan keterangan saksi, terdengar dua kali suara ledakan yang berasal dari arah berbeda. Kejadian tersebut mengakibatkan sejumlah korban mengalami luka bakar serta luka akibat serpihan, sehingga membutuhkan penanganan medis.

Investigasi awal menyebut pelaku diduga merupakan salah satu siswa sekolah tersebut. Siswa itu disebut-sebut mengalami perundungan oleh teman sebaya, yang kemudian diduga menjadi motif di balik tindakannya. Di lokasi juga ditemukan benda menyerupai airsoft gun dan revolver mainan yang telah dikonfirmasi sebagai senjata mainan.

BACA JUGA:Ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Diduga Pelaku Korban Perundungan

Polda Metro Jaya telah melakukan penggeledahan di rumah terduga pelaku sebagai bagian dari proses penyelidikan. Polisi mengamankan sejumlah barang yang dinilai memiliki kesesuaian dengan temuan di lokasi kejadian, meski rincian barang tersebut belum dibuka secara lengkap kepada publik.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menyampaikan bahwa analisis motif masih berlangsung dan membutuhkan waktu karena melibatkan berbagai satuan kerja, termasuk Densus 88. Ia menegaskan proses penyelidikan harus dilakukan secara cermat agar hasilnya akurat dan komprehensif.

Pemerintah kini menunggu hasil penyelidikan lengkap dari kepolisian sembari mengkaji opsi pembatasan terhadap game online yang dianggap dapat memengaruhi perilaku sosial remaja. Langkah antisipatif tersebut diharapkan dapat mencegah kejadian serupa dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pelajar di seluruh Indonesia.

Kategori :